TRADISI Artikel Utama

Budaya "Ujung" Sebuah Kenangan yang Membahagiakan

22 April 2023   13:10 Diperbarui: 23 April 2023   09:51 1314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya "Ujung" Sebuah Kenangan yang Membahagiakan
 Ilustrasi Tradisi Ujung di Hari Lebaran| Dok Kompas.com/Ika Fitriana

Ujung boleh dikatakan istilahnya sekarang silaturahmi mengambil kata berkunjung atau mengunjungi. Mendekatkan persaudaraan dan membuat kami merasa ada ikatan kuat untuk terus guyup rukun.

Sayangnya setelah besar, setelah dewasa, kebiasaan ujung semakin hilang. Saat ini rasanya semacam ada sekat yang merintangi yaitu perbedaan. Atau rasa enggan muncul karena egoisme pribadi yang tersekat oleh perbedaan agama. Padahal ujung itu sebetulnya adalah warisan tradisi Jawa, dengan Islam tradisional sebagai pelopornya dan budaya Jawa yang melekat kuat zaman dahulu.

Meskipun tradisi itu banyak hilang di kota, tetapi di Jawa khususnya pedalaman dan kota-kota pinggiran masih melakukannya. Mengingat tradisi itu kami jadi rindu untuk pulang, meskipun sudah beberapa tahun di hari lebaran kami sekeluarga jarang mudik. 

Rasanya ingin merasakan kembali sungkem kepada orang tua dengan wejangan khas dari para orang tua dengan bahasa jawa kental.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun