Dwi Mariyono
Dwi Mariyono Dosen

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Puasa Ramadhan, Ritual Spiritual Multidimensi

3 April 2024   08:13 Diperbarui: 4 April 2024   00:51 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadhan, Ritual Spiritual Multidimensi
Freepik via KOMPAS.com

Oleh: Dr. Dwi Mariyono, M.Pd

Puasa Ramadhan adalah sebuah praktik keagamaan yang dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia selama bulan Ramadhan. Meskipun pada awalnya mungkin terlihat sebagai sekadar menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga terbenam matahari, namun puasa Ramadhan merupakan sebuah ritual yang memiliki dimensi yang jauh lebih dalam.

Pertama-tama, puasa Ramadhan memiliki dimensi spiritual yang sangat penting. Dalam puasa ini, umat Islam diharapkan untuk meningkatkan kesadaran spiritual mereka, menguatkan hubungan mereka dengan Allah, dan memperdalam pengalaman mereka dalam beribadah.

Dengan menahan diri dari hal-hal yang halal pada waktu yang ditentukan, umat Islam diberi kesempatan untuk memurnikan pikiran dan hati mereka, serta memperkuat ketaatan dan ketakwaan kepada Allah.

Dimensi Spiritual

Dimensi spiritual dalam puasa Ramadhan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan mendalam. Puasa Ramadhan bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan mengokohkan hubungan dengan Allah.

Pertama-tama, puasa Ramadhan memungkinkan umat Islam untuk memperdalam pengalaman beribadah mereka. Dengan memusatkan perhatian pada ibadah, seperti shalat, membaca Al-Quran, dan berdzikir, umat Islam dapat memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran agama dan merasakan kehadiran spiritual Allah dalam hidup mereka.

Selain itu, puasa Ramadhan juga membantu umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa dan kesalahan. Dengan menahan diri dari hal-hal yang dihalalkan selama waktu puasa, umat Islam diajak untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih disiplin diri. Hal ini membantu mereka untuk memperbaiki karakter mereka, meningkatkan kesabaran, dan mengembangkan sifat-sifat baik seperti kemurahan hati, kesabaran, dan pengampunan.

Puasa Ramadhan juga memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungkan makna hidup dan tujuan mereka di dunia ini. Dengan menjalani puasa selama sebulan penuh, umat Islam diingatkan akan keterbatasan hidup mereka di dunia ini dan pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hal ini memotivasi mereka untuk meningkatkan amal ibadah dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah dalam segala aspek kehidupan mereka.

Secara keseluruhan, dimensi spiritual dalam puasa Ramadhan memainkan peran yang sangat penting dalam memperkaya kehidupan spiritual umat Islam. Puasa ini bukan hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga merupakan kesempatan untuk pertumbuhan spiritual, penyucian diri, dan peningkatan kedekatan dengan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun