Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023
Hari Raya Idul Fitri: Makna di Balik Fakta
Oleh: Dr. Dwi Mariyono, M.Pd
Hari Raya Idul Fitri, atau yang lebih dikenal sebagai Lebaran, adalah momen penting dalam kalender Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Lebaran tidak hanya merupakan perayaan keagamaan, tetapi juga menjadi momen untuk merenungkan makna yang lebih dalam di balik serangkaian fakta yang terjadi selama bulan Ramadan dan pada Hari Raya itu sendiri.
1. Kehidupan Berpuasa sebagai Bentuk Kedekatan dengan Tuhan
Satu fakta mendasar yang menjadi dasar Hari Raya Idul Fitri adalah ibadah puasa selama bulan Ramadan. Puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makan dan minum dari fajar hingga matahari terbenam, tetapi juga tentang introspeksi spiritual, pengendalian diri, dan kepedulian sosial. Dalam melakukan puasa, umat Muslim berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan, memperkuat iman dan ketabahan, serta memperbaiki hubungan dengan sesama manusia.
2. Kesadaran akan Keterbatasan dan Solidaritas Sosial
Selama bulan Ramadan, umat Muslim juga mengalami keterbatasan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Dari menahan lapar dan haus hingga mengendalikan emosi dan nafsu, semua ini mengajarkan kesadaran akan keterbatasan manusia. Hal ini menciptakan rasa empati dan solidaritas sosial yang lebih besar terutama terhadap mereka yang kurang beruntung. Zakat dan sedekah yang diberikan selama bulan Ramadan menjadi wujud nyata dari solidaritas ini.
3. Kemenangan atas Dirinya Sendiri
Hari Raya Idul Fitri bukan hanya perayaan akhir dari ibadah puasa, tetapi juga merupakan simbol kemenangan atas diri sendiri. Selama bulan Ramadan, umat Muslim menghadapi berbagai godaan dan tantangan untuk tetap konsisten dalam menjalankan ibadah. Dengan berhasil menyelesaikan puasa penuh selama satu bulan, mereka merasakan keberhasilan dalam menguasai diri dan mengatasi hawa nafsu.
4. Rekonsiliasi dan Pemulihan Hubungan
Lebaran juga menjadi momentum penting untuk memperbaiki hubungan yang mungkin retak di antara anggota keluarga, teman, atau tetangga. Tradisi memaafkan dan bermaaf-maafan menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri. Ini adalah kesempatan untuk membersihkan hati dari dendam dan kesalahpahaman, serta membangun kembali kerukunan dan kasih sayang di antara sesama.
5. Bersyukur dan Mensyukuri Nikmat-Nikmat Tuhan
Sebagai akhir dari bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri juga merupakan momen untuk bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Dengan mengalami keterbatasan selama bulan puasa, umat Muslim menjadi lebih menyadari nilai-nilai kehidupan dan berbagai nikmat yang seringkali diambil sebagai kepastian. Lebaran menjadi waktu untuk menghargai keluarga, persahabatan, kesehatan, rezeki, dan berbagai anugerah Tuhan lainnya.
Dengan merenungkan makna di balik fakta-fakta ini, Hari Raya Idul Fitri tidak hanya menjadi perayaan keagamaan, tetapi juga sebuah kesempatan untuk memperkuat iman, meningkatkan kesadaran sosial, memperbaiki hubungan, serta bersyukur atas berkah Tuhan. Semoga setiap umat Muslim dapat merayakan Lebaran dengan penuh kebahagiaan dan kesadaran akan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Selamat Hari Raya Idul Fitri! Taqabbalallahu minna wa minkum.