Penulis Buku Pengabdian Literasi Sang Guru (2023) | Menggapai Cahaya Ramadhan dengan Tadarus Pendidikan (2023) | Guru Pembelajaran Sepanjang hayat (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023) | Antologi Dibalik Ruang Kelas (2024) | Guru Inspiratif Era Kurikulum Merdeka (2024) |Guru SMA |
Kumpulan Pantun Spontan Edisi Ramadan
Pantun sekarang khususnya di Kalimantan Selatan menjadi populer digunakan para pejabat untuk mengakhiri setiap sambutannya. Oleh karena trend tersebut berbagai kalangan sekarang ketika mengadakan acara pasti menyelipkan pantun untuk meramaikan acaranya. Dengan setiap akhir kalimat dijawab dengan Tcakep.....serta ketika sudah selesai mengucapkan kalimat pantun maka tepuk tangan menjadi hal yang otomatis dilakukan oleh alam bawah sadar yang menyaksikan atau mendengarkan pantun tersebut. Berikut pantun ramadhan yang ingin penulis coba dalam memenuhi challenge hari ini, selamat menyimak...
Jalan-jalan kekota tua
disana bertemu dengan mertua
Jangan lupa menulis di Kompasiana
Agar Ramadhan menjadi lebih Berkah
Bang Doni memakan dodol
Tidak lupa membungkus ampal
Biar ramadhan menjadi afdhol
Mengaji Al Qur'an jangan ditinggal
Tidur siang di rumah Dinda
Sepupunya sedang bermain bola
Tanda Kompasiana mencintai kita
Bulan Ramadhan ajang berbagi sedekah
Pak Tani menanam padi
Tak lupa membawa bekal
Hidup tak datang dua kali
Mumpung di dunia perbanyak amal
Kompasiana menyelenggarakan program THR
Diikuti oleh semua penulis berbakat
Jadikanlah membaca menjadi barometer
Agar hidup mendapatkan rahmat
Shalat tarawih di Bulan Ramadhan
Tidak lupa tadarus bersama
Bulan Ramadhan tidak boleh mendendam
Agar mendapat kucuran pahala
Ibu-ibu sangatlah cantik
Bapak-bapak sangatlah tampan
Mari bersama-sama menjadi apik
Hidup sejahtera mati beriman
Adinda menyisir rambut
Kakanda membasuh muka
Adindaku janganlah engkau pelit
nanti tak bisa mencium bau surga
Kalau ada uang pas
Digunakan untuk baju lebaran
Jika ada kata-kata yang tak pantas
Mohon maaf atas kesalahan