RAMADAN Pilihan

Dari Masjid Nabawi, Palestina Minta Dukungan RI

22 Mei 2019   10:03 Diperbarui: 22 Mei 2019   10:36 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari Masjid Nabawi, Palestina Minta Dukungan RI
Tariq Hussain, dari Masjid Nabawi, minta dukungan RI untuk Palestina. Foto | Dokpri

Baru saja menyelesaikan shalat sunnah tahyatul masjid, seorang warga berpenampilan warga setempat, merangsek ke sisi kanan penulis. Ia melakukan shalat sunnah yang sama di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

Penulis belum sempat melanjutkan shalat sunnah hajat dan shalat lainnya, warga yang semula penulis duga warga Madinah, ternyata adalah seorang pelajar dari negeri Palestina. Ketika penulis mengambil posisi duduk bersila, ia memberi salam, lantas memperkenalkan diri.

Kartu identitas Tariq Hussain. Foto | Dokpri
Kartu identitas Tariq Hussain. Foto | Dokpri

"Assalamualaikum....," ia menyapa penulis.

"Dari Indonesia?" tanyanya sambil menjulurkan tangan kanan untuk berjabat tangan.

"Iya," jawab penulis dalam Bahasa Indonesia.

Ia nampaknya ingin melanjutkan kalimat berikutnya. Tapi kesulitan. Tak banyak perbendaharaan kata Indonesia yang dikuasai. Lalu, ia merogoh saku di baju gamisnya. Nampak ia mengeluarkan kartu indentias sebagai pelajar di Madinah.

Tariq Hussain ketika hendak beranjak dari Masjid Nabawi. Foto | Dokpri
Tariq Hussain ketika hendak beranjak dari Masjid Nabawi. Foto | Dokpri

Ketika diajak berbicara dalam Bahasa Inggeris, pemuda dari Palestina ini juga hanya menguasai beberapa kata saja. Tapi, apa boleh buat, penulis jadi peneasan dan ingin tahu apa yang diinginkan si pemuda ganteng dari Palestina ini.

Di tengah waktu yang mepet mendekati shalat Subuh, ia mengaku bernama Tariq Hussain. Ia juga memberikan nomor telepon 0593250306. Kini tercatat sebagai pemuda yang mendapat dukungan belajar di Madinah. Pemerintah Arab Saudi sangat memperhatikan kepada nasib pemuda di Palestina.

Karena itu, ia bersama sekitar 80 rekannya tengah belajar di berbagai lembaga pendidikan Arab Saudi.

Ia bersyukur bisa mengikuti pendidikan di negeri Petro Dollar ini. Namun di tengah mengikuti pendidikan itu tentu saja ada kekurangan, seperi kebutuhan yang tidak ditanggung pemerintah setempat.

Suasana buka puasa di Masjidil Haram yang di antaranya dihadiri warga Palestina. Foto | Dokpri
Suasana buka puasa di Masjidil Haram yang di antaranya dihadiri warga Palestina. Foto | Dokpri

Di antaranya buku, asrama dan kebutuhan untuk hidup sehari-hari.

Kepada penulis, Tariq mengaku butuh dukungan dari warga Indonesia. Bukan saja bagi warga Palestina yang kini tengah mengalami tekanan dari Israil, juga para pelajarnya yang tengah menempuh pendidikan di beberapa lembaga pendidikan resmi.

Ia berharap perhatian warga Indonesia bisa diwujudkan dalam bentuk nyata. Saudara kami untuk berbuka puasa saja kadang tidak dapat dilakukan dengan normal sebagaimana warga lainnya seperti yang disaksikan di Masjid Nabawi ini.

"Suara bom masih terdengar," ujarnya.

Kami berpisah setelah saling tukar nomor handphone (HP). Tariq berharap lembaga kemanusiaan dari Indonesia dapat lebih berperan lagi mendukung perjuangan Palestina.

Di tengah suasana hiruk pikuk bubarnya shalat subuh di Masjid Nabawi itu, kami berpelukan dan ia membisikan kata, dukung kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun