Ega Wiguna
Ega Wiguna Freelancer

Memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat banyak

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Secangkir Teh Jahe Anget" Sakit Tenggorokan Minggat, Ibadah pun Tak Terhambat

28 April 2020   13:07 Diperbarui: 28 April 2020   13:04 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Secangkir Teh Jahe Anget" Sakit Tenggorokan Minggat, Ibadah pun Tak Terhambat
sumber: sehatq.com (diolah penulis)

Kekhusuan dalam beribadah adalah satu hal yang tentunya sangat diinginkan oleh setiap orang

Namun apa jadinya, jika kondisi tubuh kita tidak mendukung. Kita sakit tenggorokan misalnya. Meskipun penyakit ini bukan dalam kategori parah, tetap saja akan mengganggu aktivitas beribadah kita. Apalagi biasanya ketika ada dahak yang mengganjal, waduh itu sangat mengganggu sekali. Bisa-bisa konsentrasi kita dalam beribadah (dalam shalat misalnya), itu bisa ikut buyar.

Banyak hal yang menjadi penyebab dari radang tenggorokan yang mugkin pernah kita alami. Bisa dari perubahan cuaca atau musim, pola makan kita yang buruk, bisa juga karena pola tidur kita yang serampangan (kurang istirahat).

Saat kondisi puasa seperti ini, ternyata radang tenggorokan ini menjadi salah satu penyakit yang sangat rentan hinggap dalam tubuh kita. Dengan catatan, hal ini berlaku bagi yang makan saat berbuka atau sahurnya sembarangan.

Sebagaimana imbauan dari Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan, dr. Wijaya Juwarna, Sp.THT.KL (dilansir dalam medanbisnisdaily.com, 19/4/2020):

"Kurangi makan goreng-gorengan, kurangi juga mengkonsumsi MSG dan cabai. Banyaklah minum air, sayur, dan buah-buahan"

***

Lalu, gimana sih untuk mengatasi radang atau sakit tenggorokan?

Banyak cara-cara ampuh dan alami untuk mengobatinya. Nah disini ane akan merekomendasikan salah satunya. Yakni dengan minum teh jahe.

Kenapa jahe? Karena jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-bakteri. Itulah yang membantu melonggarkan penumpukan lendir yang menyumbat di tenggorokan maupun hidung. Selain itu, sebagaimana dilansir dalam detik.com, adanya kandungan gingerol pada jahe, ditengarai sebagai zat yang dapat memberikan rasa hangat, pun memiliki sifat anti-peradangan dan anti-kosidan.

Pengobatannya bisa dengan langsung mengunyah jahe segar, ataupun dengan cara yang lainnya. Menurut ane pribadi sih akan lebih nikmat kalau dibuat teh, dan diminum saat masih anget ((beuh... mantap dah)). Kalau mau lebih nikmat dan berasa, bisa juga tuh ditambahi madu atau lemon ((dijaminlah tingkat kemantapannya bertambah)).

Untuk membuatnya, cukup mudah. Pertama-tama bersihkan dulu jahenya, lalu potong sedikit, ya... kira-kira sekitar cm lah, lebih dari itu pun tak apa. ((tapi jangan maksain diukur)).

Setelah itu kita panaskan sekitar dua atau tiga cangkir air di panci, tunggu sampai dengan mendidih. Nah kalau sudah mendidih, kecilkan deh tuh apinya.

Baru deh masukan daun atau serbuk teh dan jahe. Biarkan selama 10 menit atau lebih. Sudah segitu.

Tinggal saring dan sajikan. Minum selagi anget (tapi jangan ditiup yah). Oh iya, tehnya juga bisa tuh pakai teh celup, lebih simpel juga.

Fyi, selain untuk mengatasi radang tenggorokan, jahe juga bermanfaat untuk mengatasi mual, melancarkan peredaran darah, menurunkan kolesterol, dan lain sebagainya. Katanya juga sih untuk menangkal corona (hehe... maksudnya bukan berarti mengobati atau membuat kita kebal dari corona, tapi hanya berfungsi sebagai upaya preventif untuk menambah kekebalan tubuh).

Perlu kita ketahui juga, selain mendatangkan manfaat, ternyata eh ternyata, jahe juga ada efek sampingnya lho. Tahu engga apa saja efek sampingnya?

Kalau melihat beberapa artikel di doktersehat.com, dapat disimpulkan bahwa: jika kita mengkonsumsi jahe setiap hari; dengan dosis berlebihan; atau dalam kondisi tertentu, manfaatnya lambat laun akan berubah menjadi madharat. Ya seperti kita ketahui, apapun jika dikonsumsi berlebihan, tentu tidaklah baik.

#Misalnya ketika kita mengkonsumsi jahe dengan harapan dapat mempercepat pencernaan, tapi karena dosis yang kita pakai berlebihan, yo ujung-ujungnya malah kena diare. Repot sendiri kaan...

#Dalam kondisi tertentu, memang jahe bagus untuk menurunkan tekanan darah. Tapi bagaimana bagi yang tekanan darahnya rendah? Justru pusing dan lemas yang didapat.

#Bagi ibu hamil: kalau pakar kesehatan sih katanya tidak menyarankan. Takutnya, ya dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan janin, yah semacam memicu kontraksi perut gitu.

Intinya, yang perlu kita garis bawahi dan cetak tebal adalah janganlah mengkonsumsi berlebihan, sesuaikan dosisnya dengan keadaan tubuh kita.

***

Minum teh jahe di kala sahur, ditemani rintik hujan yang beralur, cocok kan lur (tadinya mau pantun tapi gajadi).

Notes: Perhatian penting bagi yang berpuasa, janganlah minum teh jahe ini di siang hari. Karena ada efek sampingnya. Yakni dapat membatalkan puasa anda. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun