Eka MP
Eka MP Administrasi

Pecandu Teh dan Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengajarkan Anak Autisi Berpuasa di Bulan Ramadhan

2 Mei 2021   21:26 Diperbarui: 2 Mei 2021   21:31 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajarkan Anak Autisi Berpuasa di Bulan Ramadhan
Doc Pribadi

Oh, Nak, tahukah kamu bagaimana rasanya kebahagiaanku melihatmu melalui puasa pertama ini? (Auto mewek saya)

Kebiasaan Baik Tidak Terbentuk Dalam Semalam

Benar memang menjadikan hal baik sehingga menjadi kebiasaan tidak terjadi dalam semalam. Perjuangan puasa hari-hari berikutnya tidak lebih mudah. Pengawasan melekat terus dilakukan. Pokoknya jangan kasih kendor!

Hal-hal lucu terjadi selama awal-awal puasa. Suatu siang saya bingung melihat air di sekitar dispenser. Tak ada gelas dan orang di rumah semua sedang berpuasa. Saya pikir krannya bocor. Tetapi setelah saya periksa kran tersebut baik-baik saja. 

Saya mulai mencurigai sesuatu. Hingga saat saya sholat ashar dengan mengendap-endap saya keluar kamar mencari keberadaan si anak yang tak terdengar suaranya. Benar saja dia sedang menempelkan mulutnya di bawah kran dispenser. 

Astaga.. gemas juga melihat akalnya. Tapi saya tak ingin mengejutkannya. Jadi saya pura-pura baru keluar dari kamar dengan berisik. 

Tak lama saya mendengar suara gedubrakan. Kemudian saya lihat "tersangkanya" sedang duduk manis sambil pura-pura membaca buku seolah tidak terjadi apa-apa.

Menahan tawa sungguh pekerjaan yang berat. Bocah.. bocah.. kamu kok, lucu banget. 

Aneka Kegiatan Pengisi Waktu

Sebisa mungkin selama berpuasa anak melakukan kegiatan selain kegiatan belajarnya yang rutin. Ada beberapa kegiatan yang saya tambahkan yaitu menonton Sirah Nabawiyah. Sambil memberi komentar di sana sini. 

Kemudian menjelang sore melakukan olah raga ringan. 

Dan, tak ketinggalan ngabuburit. Anak diajak berkeliling melihat situasi menjelang berbuka. Sesekali kami membelikan jajanan yang bisa dikonsumsinya dengan aman. Supaya dia merasakan seperti orang-orang lainnya. 

Anak melihat bahwa orang-orang lain juga berpuasa. Membeli makanan untuk disantap saat berbuka bukan untuk saat itu juga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun