Eka MP
Eka MP Administrasi

Pecandu Teh dan Penikmat Buku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jungkir Balik Dikejar Deadline Samber THR Kompasiana

8 Mei 2021   22:54 Diperbarui: 8 Mei 2021   23:11 1639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jungkir Balik Dikejar Deadline Samber THR Kompasiana
Doc Pribadi

Awal Ramadhan saya memberanikan diri ikut tantangan baru. Blog competition di Kompasiana #SamberTHRKompasiana. Teman-teman yang pernah ikut tahun-tahun sebelumnya mengatakan rasanya megap-megap mengejar postingan satu artikel per hari. Bukan sembarang artikel lho, temannya ditentukan. 

Mendorong Hingga Tepi Batas

Ikut kompetisi ini sejujurnya bukan untuk melawan Blogger lain. Justru ini kompetisi melawan diri sendiri. Sejauh mana bisa mendorong diri ini sampai ke tepi batas. 

Seperti atlet angkat berat pasti terasa berat pada angkatan pertama. Setelah berkali-kali ditempa latihan selanjutnya bukan lebih ringan tapi lebih paham bagaimana mengatur kekuatan. Karena justru bebannya semakin berat. 

Bukan semata menulis sebuah artikel tapi ada beberapa artikel yang temanya ditentukan H-2. Namanya juga chalange ya pasti bikin gedubrakan. 

Mengeluarkan semua kemampuan dan kreativitas untuk bisa memenuhi tantangan tersebut 

Beyond Blogging

Salah satu platform media sosial yang digunakan dalam Blog Competition. (Doc Pribadi)
Salah satu platform media sosial yang digunakan dalam Blog Competition. (Doc Pribadi)

Sesuai tag line Kompasiana "Beyond Blogging" kompetisi tahun ini benar-benar membuktikannya. 

Menulis di blog sudah pasti. Tapi ada yang lebih dari itu. Merambah ke media sosial lainnya. Plus media penuangan kreativitas. Kompetisi melibatkan media sosial untuk dikombinasikan dengan blog. 

Tantangan hari ini adalah cuit-cuit di Twitter. Tidak hanya itu ya, seperti biasa selalu ada lanjutannya. Setelah cuitan beres harus dimasukkan dalam artikel. Ujung-ujungnya memang tetap menulis di blog. Tapi ada variasi lainnya yang selalu berbeda.  

Memacu Adrenalin

Salah satu bentuk media kreativitas yang diusung adalah membuat Video singkat dengan berbagai tema yang ditentukan mendadak. Berkreasi di bawah tekanan dan deadline yang hanya 2 hari sungguh membuat stres. Harus mempersiapkan berbagai properti pendukung juga bagian dari "gedubrakan" menjelang deadline.

Selain soal teknis pembuatan konten juga ada masalah teknis saat mengunggahnya. Sudah mepet Deadline, eh, signalnya payah. Dudududu. .. 

Saat tantangan yang harus menggunakan produk tertentu otomatis keliling mencari produknya. Sulit menulis sesuatu dan memberikan opini jika tak benar-benar merasakan langsung. 

Bener deh, ini berasa diospek. Ada-ada aja permintaannya. 

Perjuangan Sepenuh Hati

Apapun yang terjadi, apapun yang menghadang semua harus dihadapi. Tanpa sadar hampir sebulan ini saya dilatih untuk menghadapi problem dengan perspektif yang berbeda. 

Hadapi tantangan satu persatu. Selesaikan satu per satu. Tak perlu menumpuk masalah dan membuatnya makin kusut dan berat untuk ditanggung.

jika diselesaikan secara bertahap semuanya akan terasa lebih ringan. Solusinya pun akan mudah dicari. Otak tak lagi lumer kepusingan harus menyelesaikan yang mana terlebih dahulu Karena sudah jelas apa yang menjadi prioritas. 

kerjakan yang bisa dikerjakan. Tak perlu berangan-angan terlalu jauh namun tak ada hasil yang nyata. Bermimpi memang indah tapi hidup adalah perjuangan. Mimpi indah hanya membuat tersenyum sampai terbangun. Tapi hasil perjuangan nyata terpampang di depan mata. Bukti bicara lebih keras daripada segala alasan. 

Yes, karena deadline setiap hari maka tak ada alasan untuk menunda. Jika terlewat maka tak bisa diulang lagi. Lakukan atau tinggalkan. Sesederhana itu.

Jangan mudah menyerah hanya karena merasa tidak mampu. Melihat target menulis selama sebulan membuat siapapun merasa tak yakin mampu. Buat target jangka pendek agar lebih realistis. Tanpa terasa justru semakin mendekati target jangka panjang. 

Percaya diri itu penting. Jika kita gak percaya pada diri sendiri lalu bagaimana kita mengharapkan orang lain akan percaya pada kita? Jadi sayangi diri sendiri, beri kepercayaan yang sudah selayaknya diterima. Menerima diri sendiri tanpa tuntutan namun terus berusaha menjadi diri yang lebih baik. 

Salah satu Cuitan hari ini yang memberi tantangan baru, memasukkan link sebagai embed di blog.

Belajar hal baru. Seperti hari ini memasukkan embed twitter saja susahnya setengah mati. Rasanya mau nangis, dari tadi usaha gagal terus. Nyaris menyerah. Tapi hebatnya teman-teman saling support, membantu dan memberi tahu caranya. 

ini juga salah satu hal yang membuat saya suka menulis di Kompasiana, kedekatan para blogger-nya. Mengenal dalam komunitas dan di dunia nyata, bersaing secara sehat bukan menjatuhkan. Entah kalau ada yang begitu, tetapi saya bersyukur dikelilingi orang-orang baik.

Salam

Eka MP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun