Seorang teman bagi temannya, seorang anak bagi ibu, dan seorang perempuan bagi dirinya.
Menemui Cerita Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi di Mesjid Raya Padang
Dulu dikenal dengan nama Mesjid Raya Sumatera Barat, namun beralih menjadi Masjid Syekh Ahmad Khatib al Minangkabawi.
Lalu siapakah beliau yang namanya diabadikan sebagai nama mesjid yang menjadi landmark kota Padang ini?
Bulan Ramadan tidak saja digunakan untuk meningkatkan ibadah, tapi juga momentum untuk mengenal lebih dalam pengetahuan tentang agama termasuk soal sejarah Islam, salah satunya melalui sebuah bangunan mesjid.
Singgah ke mesjid yang merupakan landmark kota Padang salah satu kegiatan yang bisa dilakukan selama ramadan ini. Selain menghabiskan waktu untuk melaksanakan sholat taraweh berjamaah, juga menelusuri cerita di setiap sisi bangunan megah mesjid.
Keindahan dan kemegahan mesjid yang terletak di Jl. Khatib Sulaiman Alai Parak Kopi, Padang Utara menawarkan arsitektur nan apik dan berbeda dari mesjid pada umumnya dimana tidak terdapat kubah dalam unsur bangunannya.
Mesjid yang awalnya diberi nama Mesjid Raya Sumatera Barat ini, memadukan arsitektur unsur Islam dan budaya lokal Minangkabau dengan bagian atap yang berbentuk seperti rumah bagonjong khas rumah Gadang, rumah adat Sumatera Barat.
Pada bagian atap tersebut berbentuk persegi dimana terinspirasi dari bentangan kain sorban nabi muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika kabilah suku Quraisy hendak memindahkan hajar aswad.
Keunikan dan nilai cerita dalam setiap sisi bangunan mesjid yang dirancang oleh arsitek Rizal Muslimin ini berhasil mendapat penghargaan bergengsi Abdullatif Al Fozan Award 2021.
Sempat menggunakan nama Masjid Raya Sumatera barat sejak peresmian penggunaan pada 14 Februari 2014 lalu, namun sejak 7 Juli 2024 beralih nama menjadi Mesjid Raya Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.
Content Competition Selengkapnya
Suasana Hati Usai Minta Maaf dan Memaafkan
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.
Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025