Eko S Nurcahyadi
Eko S Nurcahyadi Akuntan

Aktivis di Ormas, Pegiat Literasi, Pendididikan di Pesantren NU, Profesional Muda

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Galakkan Silaturahmi Virtual, Apa Hikmah Ajaibnya?

1 Mei 2020   01:25 Diperbarui: 1 Mei 2020   01:24 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galakkan Silaturahmi Virtual, Apa Hikmah Ajaibnya?
Video Call foto dok pribadi

Di zaman milenial ini apa sih yang tak bisa disiasati? Hampir semua pekerjaan manusia terbantu oleh kemajuan teknologi, hampir semua kegemaran manusia terpenuhi melelui perangkat pintar. Semula yang dirasa tak mungkin sekarang sudah jadi kenyataan.

Tinggal manusianya saja yang harus pandai-pandai bersyukur. Semua akan menjadi berkah. Tetapi kalau masih banyak yang tergoda hawa nafsu maka semua kemajuan itu akan banyak menimbulkan mudarat.

Panduan moral dan penerapan nilai-nilai kemanusiaan makin mendesak dijadikan dasar pembuatan manual kerja. Guna lebih menjamin kemaslahatan hidup dalam kemajuan di zaman milenial.

Di zaman sekarang ini yang ditandai banyaknya lompatan teknologi berbasis internet membawa konsekuensi turunnya secara drastis tingkat kehadiran fisik manusia. Berkat adanya revolusi aplikasi semua bisa diselesaikan secara online. Termasuk di dunia profesional kerja.

Walaupun begitu secara naluriah manusia tetap masih membutuhkan tatap muka dan kontak langsung. Karena secara natural manusia itu makhluk sosial.

Jadi jika manusia secara akut mengurangi kontak fisik dengan sesama akan berpengaruh pada aspek kesehatan mentalnya. Sehingga bisa dipahami di zaman yang serba individual ini tempat-tempat hiburan ramai dikunjungi orang dan destinasi-destinasi wisata tak pernah sepi di hari libur.

Di desa-desa pun yang sesungguhnya juga sudah terjamah aneka produk teknologi informasi generasi 4.0 masih saja tetap keranjingan menyelenggarakan acara-acara temu muka baik skala kecil maupun skala besar. Kemasannya pun bisa modern tapi lebih banyak dengan kemasan tradisional. Tergantung siapa panitianya.

Kesimpulannya manusia tak bisa keluar dari fitrahnya untuk berinteraksi secara sempurna dengan sesama.

Dalam ajaran agama pun menegaskan pentingnya silaturahmi yang membawa manfaat panjang umurnya, tambah rejekinya dan dimudahkan persoalannya. Demikian pula ancaman berat bagi orang yang memutuskan tali silaturahmi.

Saat Anomali

Situasi kadang berubah sehingga membuat orang terkendala dalam memenuhi kebutuhan interaksi. Dulu, kira-kira lima puluh tahun lalu orang sampai kehilangan kontak dengan saudara tercintanya karena satu tuntutan sehingga berjauhan tempat tinggalnya. Kalaupun ada komunikasi paling melalui surat atau telegram yang membutuhkan waktu berhari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun