RAMADAN Pilihan

Kemuliaan Ramadhan Menemukan Hikmah Ekologis untuk Mengelola Lingkungan Hidup

24 Maret 2024   11:36 Diperbarui: 24 Maret 2024   12:38 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemuliaan Ramadhan Menemukan Hikmah Ekologis untuk Mengelola Lingkungan Hidup
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh: Eko Windarto

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan dan hikmah yang penuh dengan nilai-nilai kebaikan. Selama bulan Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan puasa, merenungkan hidup dan mencari kemuliaan. Ramadhan juga adalah saat yang ideal bagi kita untuk merenungkan kembali peran kita sebagai manusia di bumi ini dan tugas kita dalam menjaga lingkungan alam sekitar.

Kita sebagai manusia, memiliki tugas moral dan etika untuk menjaga alam sekitar agar tetap seimbang dan lestari. Allah SWT menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, yang artinya manusia diberikan tanggung jawab untuk merawat dan menjaga kelestarian alam demi mencapai keseimbangan dan harmoni dengan semesta.

Pada saat ini, kita sebagai manusia sering kali melupakan tanggung jawab tersebut dan tidak memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup kita. Terlalu sering, kita melupakan aspek keberlanjutan dan mempertimbangkan kepentingan pribadi dan instan lainnya yang mengabaikan masa depan yang lebih luas dan lebih baik bagi generasi yang akan datang.

Namun, Ramadhan dapat membuat kita mengubah perilaku kita menjadi lebih baik dalam menjaga lingkungan alam. Sepanjang bulan Ramadhan, kita belajar untuk mengurangi makanan dan minuman, menciptakan kesadaran tentang kebutuhan yang sebenarnya dan membantu kita menghargai makanan, air, dan energi yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. Saat puasa, kita secara sadar membatasi konsumsi sumber daya alam dan membantu kita menjadi lebih hemat dan bijaksana dalam menggunakannya.

Hadith Nabi Muhammad SAW menyebutkan:

"Makanan dan minuman yang dikonsumsi orang yang berpuasa berupa doa shodaqoh"

Artinya, kegiatan yang dijalankan oleh orang yang berpuasa selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, juga bisa menjadi amal shodaqoh, yaitu memberikan bantuan atau infak pada orang yang tidak mampu. Dalam hal ini, amal shodaqoh juga bisa diartikan sebagai memberikan manfaat dibidang lingkungan dengan cara menanam, menjaga kebersihan, mengurangi penggunaan kantong plastik, dan lain sebagainya.

Perilaku kita dalam bulan Ramadhan harus menginspirasi kita untuk menjaga dan melindungi bumi kita, Sebagai umat Muslim, perilaku kita dalam lingkungan hidup harus didasarkan pada keyakinan bahwa kita semua adalah khalifah Allah SWT di muka bumi ini dan harus mengambil tanggung jawab sebagai pemelihara bumi ini dengan baik.

Kesadaran tentang kepedulian lingkungan tidak boleh berhenti setelah Ramadhan berakhir, namun harus menjadi bagian dari perilaku kita sehari-hari, selalu melakukan kegiatan yang menciptakan dan menjaga keseimbangan alam. Hal itu juga sebagian memperbaiki perilaku yang lebih baik dan lebih benar, yang tentunya mendekatkan kita pada rahmat, kasih sayang dan keberkahan dari Allah SWT.

Tidaklah ada kata terlambat untuk memulai di segala hal, agar lingkungan hidup kita bisa terjaga dan lestari, dan Ramadhan adalah saat yang tepat bagi kita untuk memulainya.

Akhir kata, seringkali mengalami kegelisahan, keraguan dan kesulitan dalam mengambil keputusan dan bertindak untuk menjaga lingkungan hidup. Namun, kita harus percaya pada diri sendiri bahwa tindakan kecil yang kita lakukan hari ini, akan berdampak besar untuk keseimbangan dan kelangsungan alam di masa depan. Maka dari itu, marilah kita terus bertindak dan menjaga lingkungan hidup demi menunjukkan kepedulian dan rasa syukur kita terhadap nikmat yang telah Allah SWT berikan pada kita di muka bumi ini.

Batu, 24/3/2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun