RAMADAN

Mengembangkan Humanisme Di Bulan Ramadhan

2 April 2024   04:22 Diperbarui: 2 April 2024   04:24 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengembangkan Humanisme Di Bulan Ramadhan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh: Eko Windarto 

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia seringkali terpaku pada kepentingan pribadi dan cenderung melupakan kepentingan sesama. Namun, pada bulan Ramadan, budaya humanisme amat terasa dan dirasakan oleh seluruh umat muslim di seluruh dunia. Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk menumbuhkan rasa kemanusiaan dan empati terhadap sesama manusia. Bagaimana bulan Ramadan dapat membantu kita untuk mengembangkan budaya humanisme?

Merasakan Penderitaan Orang Lain

Saat berpuasa, kita akan merasakan betapa sulitnya keadaan orang-orang yang tidak memiliki makanan atau minuman yang cukup untuk bertahan hidup. Karena itu, kita mulai memikirkan orang lain dan tidak hanya memikirkan diri sendiri. Kita mulai merasakan penderitaan orang lain, dan memperhatikan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Pada akhirnya, keadaan tersebut membantu kita untuk mengembangkan rasa empati terhadap mereka yang kekurangan.

Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama

Bulan Ramadan adalah bulan yang menyatukan seluruh umat Islam di seluruh dunia. Seluruh umat muslim dalam berbagai latar belakang sosial, agama, dan kebangsaan bersama-sama menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Hal ini juga memperkuat tali persaudaraan antar sesama umat Islam yang selalu mengedepankan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Kita juga belajar untuk lebih menghormati dan menghargai perbedaan antar sesama manusia.

Menumbuhkan Rasa Kasih Sayang dan Persaudaraan

Selama Ramadan, kita dianjurkan untuk lebih banyak bersedekah dan membantu sesama yang membutuhkan. Kita membantu mereka yang kurang beruntung dengan memberikan makanan untuk berbuka maupun shodaqoh. Dalam menjalankan kegiatan bersedekah, kita merasa kasih sayang dan peduli terhadap orang lain mendalam. Hal ini akan membantu kita untuk lebih erat dalam persaudaraan dan rasa kebersamaan satu sama lain.

Membangun Kepedulian Terhadap Lingkungan

Bulan Ramadan juga menjadi momentum penting untuk merenungkan diri dan menilai tindakan-tindakan kita dalam menjaga lingkungan yang ada di sekitar kita. Kita memperhatikan lingkungan alam sekitar dengan segala jenis makhluk hidup yang ada di dalamnya. Kita juga memperhatikan segala jenis benda yang mengisi lingkungan hidup seperti sampah dan limbah yang kita hasilkan. Kita harus bersyukur dengan apa yang ada di lingkungan hidup kita dan selalu berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan agar lingkungan yang bersih dan sehat selalu terjaga.

Menjadikan Bulan Ramadhan Sebagai Bulan Humanisme

Dengan menjadikan bulan Ramadan sebagai bulan humanisme, kita harus tetap melakukan hal baik dan membawa dampak positif bagi sesama manusia dan lingkungan. Kita juga harus tetap fokus pada tujuan akhir dalam mencapai harapan kita supaya menjadi seorang manusia yang lebih baik. Selain itu, kita juga harus tetap berpegang teguh pada ajaran Nabi Muhammad yang mengajarkan kita untuk tetap mengedepankan nilai kebaikan dan keikhlasan dalam hidup kita sebagai seorang muslim.

Bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan budaya humanisme di masyarakat. Kita dapat menumbuhkan rasa empati terhadap sesama manusia, menjaga kerukunan antar umat beragama, menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan, serta membangun kepedulian terhadap lingkungan. Semoga kita dapat menjadikan bulan Ramadan sebagai momen untuk mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang baik dan membawa manfaat positif bagi seluruh umat manusia.

Batu, 242024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun