RAMADAN Pilihan

Dampak Urbanisasi Metropolitan Setelah Lebaran dan Menjaga Kualitas Udara Metropolitan

15 April 2024   13:42 Diperbarui: 15 April 2024   21:05 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak Urbanisasi Metropolitan Setelah Lebaran dan Menjaga Kualitas Udara Metropolitan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Oleh: Eko Windarto 

Urbanisasi atau migrasi penduduk dari daerah ke kota merupakan fenomena yang terjadi di seluruh dunia. Setiap tahunnya, ribuan orang memilih bermigrasi ke kota diharapkan mendapatkan penghasilan yang lebih baik, akses untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik, serta fasilitas dan layanan yang lebih baik.

Hal ini juga terjadi di Indonesia, khususnya setelah lebaran. Banyak orang yang mudik ke kampung halaman untuk merayakan idul fitri bersama keluarganya. Namun, setelah lebaran usai, mereka harus kembali ke kota metropolitan tempat mereka tinggal dan bekerja sambil mengajak teman atau keluarga yang ingin ikut untuk mengubah ekonomi keluarga di desa. Kondisi ini menyebabkan terjadinya urbanisasi ke kota Metropolitan, yang dapat memberikan dampak yang beragam terhadap kehidupan di kota tersebut.

Dampak yang paling terlihat dari urbanisasi ke kota metropolitan adalah meningkatnya jumlah penduduk di kota tersebut. Kepadatan penduduk yang lebih tinggi dapat berdampak pada infrastruktur, ketersediaan lahan kosong, dan kualitas udara yang buruk. Selain itu, urbanisasi juga dapat mengakibatkan masalah sosial seperti kemiskinan, konflik antar etnis dan peningkatan kriminalitas.

Namun, urbanisasi ke kota Metropolitan juga memiliki dampak positif. Pertumbuhan jumlah penduduk dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang positif karena mendorong permintaan akan barang dan jasa, serta menawarkan lapangan pekerjaan yang luas bagi penduduk yang baru datang. Hal ini juga dapat membantu meningkatkan pengembangan urbanisasi di wilayah-wilayah tertentu.

Namun, agar urbanisasi ke kota Metropolitan memiliki dampak positif, perlu ada upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dapat muncul, seperti kurangnya infrastruktur, ruang hijau yang terbatas, dan menurunnya kualitas lingkungan hidup. Perencanaan urbanisasi yang baik yang melibatkan secara aktif penduduk dan pemerintah setempat sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan kota metropolitan.

Oleh karena itu, dalam menghadapi urbanisasi ke kota metropolitan setelah lebaran, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan kualitas hidup di kota tersebut tetap terjaga. Kerjasama ini dapat dilakukan sejak awal perencanaan pemindahan penduduk dari daerah ke kota agar berjalan secara efektif, efisien dan membawa dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup di kota metropolitan. Misalnya, mengedepankan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau agar tidak terjadi peningkatan penggunaan lahan secara tidak terkontrol, serta meningkatkan aksesibilitas jalan dan fasilitas umum dalam kota untuk memastikan kelancaran arus transportasi publik dan mempermudah mobilitas masyarakat.

Dengan upaya yang tepat, urbanisasi ke kota metropolitan setelah lebaran dapat menjadi kesempatan untuk memperkaya budaya, mengembangkan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup bagi penduduk di kota tersebut.

Menjaga dan Meningkatkan Kualitas Udara di Kota Metropolitan 

Menjaga kualitas udara yang baik di kota metropolitan sangatlah penting. Udara yang bersih dan sehat tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, tetapi juga bermanfaat bagi lingkungan dan ekonomi. Sayangnya, kota metropolitan seringkali menghadapi masalah kualitas udara yang buruk, akibat polusi udara yang berasal dari berbagai sumber, seperti asap kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan industri.

Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kualitas udara di kota metropolitan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun