RAMADAN
Pilihan
Cermin | Sebelum Janur Kuning Melengkung
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Emak menoleh ke arahku. Alisnya terangkat tinggi-tinggi.
"Kalau tamunya orang lain, Emak nggak bakal usir Dot. Tapi ini...Arumi."
Deg. Mendengar nama Arumi disebut, dadaku terasa sesak.
"Mau apa dia datang kemari?" tanyaku lunglai.
"Ingin menemuimu, Dot. Tapi Emak larang. Dia sudah bertunangan. Dan kamu juga sebentar lagi akan menikah," Emak menatapku tajam.
"Mak...apa dia mengatakan sesuatu?"
"Iya. Dia menangis sambil menyerahkan ini," Emak merogoh saku dasternya. Lalu menyerahkan secarik kertas ke arahku.
Dot...sebelum janur kuning melengkung, bisakah kita bertemu?
Arumi.
***
Malang, 05 Juni 2018
Lilik Fatimah Azzahra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!