Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ketika Ramadan dan Waisak Bertemu dalam Satu "Frame"

7 Mei 2020   08:31 Diperbarui: 7 Mei 2020   08:48 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Ramadan dan Waisak Bertemu dalam Satu "Frame"
Sumber:Pinterest.com

Tahun 2020 ini memang merupakan tahun terberat bagi seluruh dunia. Tak terkecuali Ramadan dan Waisak yang sama-sama harus dijalani di dalam lingkaran pandemi. Hal ini sedikit banyak memberikan nuansa dan rasa yang berbeda.

Namun demikian bukan berarti kedua belah pihak lantas surut melangkahkan niatan dan menggerakkan hati. Masing-masing masih bisa berkontribusi melakukan kebaikan, saling support, saling rangkul, saling membantu meski lewat dunia daring. 

Sampai di sini terdapat benang merah yang terasa begitu kuat getarannya, antara Ramadan dan Waisak. Ada kesinambungan yang tak kasat oleh mata.

Jika di dalam Islam, jihad teragung di bulan Ramadan adalah mengalahkan hawa nafsu, maka dalam ajaran Budha, pun---pencapaian tertinggi dari spiritualitas seorang Buddhis adalah pengendalian hawa nafsu.

Dan untuk mengalahkan hawa nafsu tersebut dibutuhkan sebuah anak tangga bernama kesabaran.

Itulah mengapa kesabaran menjadi tolok ukur paling akhir bagi agama Islam maupun Budha.

Rasulullah Saw pernah bersabda,

"Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya. Dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin yang jika mendapat kebahagiaan dia bersyukur, dan jika tertimpa musibah dia bersabar. Maka keduanya itu (bersyukur dan bersabar) baginya jauh lebih baik." (HRMuslim).

Sedang dalam syairnya Sang Budha mengatakan, 

"Kesabaran adalah laku tapa yang paling kudus. Nibbana adalah yang teragung."

Nah, semoga dengan bertemunya dua momen suci yakni Ramadan dan Waisak dalam satu frame ini, mampu meningkatkan iman dan takwa kita agar selalu bersabar, bersemangat dan tetap optimis menghadapi pandemi Covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun