Pendakwah Panutan Itu Mencerahkan, Bukan Menyesatkan
Jadi kesimpulannya, dengan ilmu seseorang akan ditinggikan derajatnya oleh Allah. Dengan ilmu seseorang bisa berguna tidak saja bagi dirinya sendiri, tetapi juga berguna bagi orang lain. Dan, dengan ilmu pula hidup manusia tercerahkan.
Cos hidup tanpa ilmu bagaikan berjalan tanpa arah.
Ingat zaman jahiliyah sebelum kelahiran Rasulullah SAW?
Masyarakat Kota Mekkah di kala itu buta pengetahuan. Minim ilmu. Lantas apa yang terjadi? Mereka menjalani kehidupan tanpa tuntunan, tanpa norma-norma.
Kelahiran Muhammad sebagai Rasul di muka bumi bagai lentera di tengah kegelapan. Allah mengirimnya untuk memperbaiki akhlak kaumnya agar menjadi insan yang lebih baik, beradab, dan bermartabat.
Tentu proses perbaikan itu membutuhkan waktu dan senjata bernama 'ilmu'.
Zaman Now, Hati-Hati Memilih Guru Spiritual Sebagai Panutan
Tidak dipungkiri di era serba canggih seperti sekarang ini proses belajar mengajar sangat easy going. Begitu mudahnya. Tinggal klik. Guru-guru online pun bermunculan dan bertebaran di mana-mana.
Sisi positifnya kita bisa belajar apa saja, kapan saja, dan di mana saja. Termasuk belajar ilmu agama.
Di bulan Ramadan seperti ini, di mana suasana masih dibayangi sisa-sisa pandemi, mengaji online menjadi pilihan terbaik. Jamaah tdak harus bersitatap muka dengan ustaz atau ustazahnya. Cukup lewat ponsel atau buka aplikasi medsos (YouTube, Facebook, Instagram, dan lain-lain) maka urusan kaji mengaji pun berjalan lancar.
Namun demikian, sebagai jamaah online kita tetap harus super hati-hati. Jangan sampai terjebak ke dalam pusaran arus ajaran sesat.