Elvi Anita Afandi
Elvi Anita Afandi Lainnya

Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Fenomena Kontradiktif Selama Ramadan, Mengapa Lebih Boros?

15 Maret 2024   13:10 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:32 1336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fenomena Kontradiktif Selama Ramadan, Mengapa Lebih Boros?
Aneka minuman takjil. (Kolase dokumentasi pribadi)

Banyak budaya memiliki tradisi khusus terkait makanan yang dihidangan secara khas hanya selama bulan Ramadan, seperti hidangan berbuka puasa (ifthar) yang melibatkan berbagai makanan dan minuman yang khusus, makanan berat maupun ringan. 

Sedangkan di Yogja misalnya ada Kicak, terbuat dari singkong yang dikukus dan dilengkapi dengan taburan parutan kelapa di atasnya, Pakat khas Mandailing kota Medan adalah  primadona saat Ramadan, Bongko Kopyor Kediri, 

Ada juga gulai siput khas daerah Riau, Sate Susu yang unik sangat disukai oleh para muslim di Bali, Ie Boh Timun atau Es Timun Serut khas Aceh yang banyak disajikan sebagai salah satu menu berbuka puasa. Belum lagi aneka macam jajanan makanan berbuka puasa  atau takjil yang menjamur di sepanjang jalan-jalan. 

Hal ini dapat mendorong belanja bahan makanan lebih banyak dan membuat hidangan yang lebih berlimpah, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pengeluaran.  

2. Tradisi ”Ngabuburit”

tradisi kegiatan menunggu waktu azan Maghrib menjelang berbuka puasa selama bulan Ramadan, yang kemudian populer disebut ”ngabuburit” (bahasa Sunda) sering diisi dengan berburu takjil. 

Kendatipun mungkin orang di rumah sudah siap dengan masakan takjil, jalan-jalan ngabuburit menjadikan ”lapar mata”, semua makanan tampak menggoda, kantongpun dirogoh lebih dalam untuk membelinya.

Aneka makanan buka puasa. Kolase dokpri
Aneka makanan buka puasa. Kolase dokpri

3. Perayaan Sosial

Bulan Ramadan sering kali menjadi waktu di mana orang berkumpul untuk berbuka puasa bersama, menghadiri acara-acara keagamaan, atau mengadakan jamuan. 

Ini bisa mengarah pada peningkatan pengeluaran untuk transportasi, hadiah, dekorasi pemesanan berbagai keperluan, membayar tenaga yang membantu dan lain-lain untuk merayakan momen-momen tersebut.

4. Promosi dan Diskon

Selama bulan Ramadan, banyak toko dan restoran menawarkan promosi dan diskon khusus untuk menarik pelanggan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun