Fenomena Kontradiktif Selama Ramadan, Mengapa Lebih Boros?
Meskipun tujuan awalnya adalah untuk belanja dengan hemat, karena harganya jauh lebih murah, promosi semacam ini juga dapat mendorong perilaku konsumtif, di mana orang mungkin tergoda untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan hanya karena ada diskon
5. Perubahan Pola Makan
Pola makan seseorang selama bulan Ramadan juga dapat berubah. Boleh jadi kecenderungan untuk makan di luar rumah atau membeli makanan siap saji akan meningkat.
Hal ini biasanya didorong oleh keterbatasan waktu untuk memasak atau tenaga yang sangat menurun selama bulan puasa.
Tetapi ada juga yang memberikan alasan, puasa tidak usah susah-susah, fokus saja ibadah, toh yang berjualan juga banyak, hitung-hitung memberdayakan yang jualan juga.
Ini adalah alasan yang bagus. Namun terlepas dari itu semua, tentu hal ini dapat meningkatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman di luar rumah
6. Kebiasaan Belanja
Beberapa orang mungkin melihat bulan Ramadan sebagai waktu yang tepat untuk membeli barang-barang baru, seperti pakaian, sepatu, sandal, peralatan shalat atau peralatan rumah tangga.
Bahkan di beberapa tempat ada kebiasaan mengecat rumah, semua sebagai persiapan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kebiasaan ini juga dapat mengarah pada pengeluaran tambahan yang tidak terduga.
7. Harga Bahan Makanan Naik
Saat Ramadan, bahkan menjelang datangnya Ramadan, dari tahun-ke tahun hampir selalu menjukkan kecenderungan bahwa harga bahan makanan cenderung naik.
Untuk tahun ini (2024) hampir semua bahan makanan naik, bahkan pada bahan pokok seperti beras. Kenaikan berbagai bahan makanan ini secara otomatis meningkatkan pengeluaran rumah tangga.
***