Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jaga Kesehatan Keluarga dengan Dapur Resep Cinta Ibu

28 April 2020   10:26 Diperbarui: 28 April 2020   10:36 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaga Kesehatan Keluarga dengan Dapur Resep Cinta Ibu
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Aseeek bedug magrib."

"Eiits, tidak boleh makan nasi dulu atau minum es ya, nikmati buah atau takjil, setelah itu shalat magrib, baru makan nasi," meski dengan rasa kecewa, kami mengikuti anjuran ibu.

Pada waktu saya dan empat saudara masih kecil, ketika saatnya berbuka puasa, ibu tidak pernah bosan setiap hari mengingatkan kami, anak-anaknya, untuk mengikuti pola makan yang sehat. Meski ibu hanya lulusan sekolah dasar, dan informasi keluarga sehat itu hanya diperolehnya ketika ikut PKK, namun ilmu yang diberikan ibu saya itu ternyata sangat bermanfaat buat saya sendiri dan orang-orang di sekitar saya.

Masih ingat sekali setiap bulan puasa, mulai pukul 14.00 WIB, ibu sudah terjun di dapur untuk mengolah masakan, sebagian sayuran diambilnya dari kebun sendiri. Karena saya perempuan satu-satunya dikeluarga besar saya, maka saya lah yang setiap hari membantu ibu di dapur.

Sembari memasak ibu selalu memberi nasihat-nasihat bagaimana mengolah makanan yang baik, "Sayuran dan bumbu harus dicuci; Jangan banyak gunakan minyak karena nanti bisa membuat kembung; Jangan sering-sering mengolah makanan dengan santan; Sayur bening lebih sehat;  Gantinya micin gunakan rimpang;  Kalau buat takjil pakai gula merah, daun pandan saja jangan pewarna, lebih sedep; Jangan masak terlalu banyak, jangan sampai 'mblendrang' (sayuran kemarin); Seorang istri atau ibu harus bisa masak, jangan suka membeli makanan di luar." Dan masih banyak lagi, tentang etika seorang perempuan atau etika dalam bergaul. Namun kali ini saya hanya akan menulis nasihat ibu tentang makanan sehat.

Ibadah puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalani umat Islam di bulan Ramadan. Sebagian orang, diawal-awal puasa sering mengalami keluhan sakit ringan saat menjalankan ibadah ini. Saya tetap yakin bila puasa dijalankan secara sehat sebenarnya aman dilakukan, bahkan bermanfaat bagi tubuh. Jadi, bila ada keluhan sakit ringan seperti batuk pilek, kembung, sering pusing muncul, ini bukan karena puasanya, melainkan mungkin saja karena kebiasaan yang salah atau tidak sehat yang tanpa sadar kita lakukan saat puasa.

Untuk menghindari gejala keluhan sakit pada saat menjalankan ibadah puasa, saya tetap menjalankan nasihat dari ibu tersebut untuk pola makan keluarga saya. Alhamdulillah, anak-anak yang masih setia dengan resep sehat neneknya tetap fit dalam beribad puasa.

Awali berbuka dengan minuman atau makanan yang manis dan hangat

Makan yang manis-manis ini juga dianjurkan oleh Rosulullah SAW untuk berbuka puasa, " Biasanya Rasulullah berbuka puasa dengan kurma muda sebelum sholat magrib, jika tidak ada kurma muda maka berbuka dengan kurma matang, jika tidak ada kurma matang, maka beliau meneguk beberapa teguk air. (Hadis riwayat Abu Daud no.2356)

Apalagi secara medis memang dianjurkan demikian. Menurut Dr. Kaseem Halmar dari University of Warwick, sebagaimana dikutip dari Nutrition.org.uk pada Kamis (24/5/2018), selama hampir 14 jam menjalankan ibadah puasa, tubuh tidak mendapatkan asupan cairan dan sari makanan.

Hal tersebut mengakibatkan kadar gula dalam darah menurun, dan berisko membuat tubuh kekurangan sumber energi, di mana memicu kondisi lemas pada beberapa jam menjelang berbuka. Sebagaimana diketahui, sumber energi pada tubuh manusia dihasilkan dari asupan karbohidrat yang diubah menjadi gula oleh insulin. Oleh sebab itu, berbuka puasa dengan makanan atau minuman yang manis sangat dianjurkan, guna menyeimbangkan kembali kadar insulin, sehingga dapat melanjutkan produksi energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun