Kata yang indah adalah keluar dari mulut manismu............... Buku GEMPA, SINGGAH KE DESA RANGKAT, BUKU PERTAMA DI DESA RANGKAT.
Puisi | Tak Berdaya Melawan Malaikat Maut
Puisi : Edy Priyatna
Sayangilah aku sepenuh hati
tetaplah pada jalur dadaku
agar kita mampu bercumbu
mesra tanpa paksa cintailah aku
walau hanya sekejap waktuku dan waktumu
Seketika jiwaku terasa sarat
entah mengapa tubuhku menjadi berat
kemarin aku masih berlari gembira
apakah ini nan dinamakan sekarat
jiwa masih tak yakin
Di pagiku dan pagimu
di siangku dan siangmu
di malamku dan malammu
sebab nanti akan selamanya berdetik bermenit
berhari berminggu berbulan dan bertahun
Maka maut telah menjemput
terlalu banyak dosa nan kuperbuat
hari ini berdiripun tak kuasa
tanpa ada waktuku untuk bertaubat
kemarin aku masih tertawa ria
Seraya menulis diujung daun
mulai menghijau karena rengekan langit
aku pun menulis dengan ujung pena
siap menangkapmu dengan titik lelehan es
kemarin aku masih menulis cerita
Manakala maut menjemput
tiada seorangpun mampu menolak tuk turut
musim ini diam seribu bahasa
tubuh menggigil penuh rasa takut
tak berdaya melawan malaikat maut
(Pondok Petir, 23 Mei 2018)