Erfano
Erfano Guru

Hidup ini singkat. Ayo semangat!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Emak Ingin Naik Haji", Film Reliji Paling Favorit

5 April 2023   19:09 Diperbarui: 5 April 2023   19:12 1132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Emak Ingin Naik Haji",  Film Reliji Paling Favorit
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalau bicara soal film, jujur beberapa tahun terakhir saya jarang banget untuk nonton film langsung di bioskop. Selain karena sudah berumah tangga dan baru memiliki anak, gairah untuk menonton sebuah film tidak terlalu membuncah seperti di masa belum menikah.

Saat film KKN Desa Penari mencuat dan booming, keinginan untuk menonton film tersebut begitu menggebu-gebu. Namun disebabkan karena kesibukan, akhirnya film KKN turun dari bioskop dan kesempatan untuk menonton lewat begitu saja. 

Termasuk setelah itu, Film Avatar 2 dan Film Mencuri Raden Saleh yang juga tak kalah booming sedang tayang di bioskop, keinginan untuk menonton pun membuncah namun lewat begitu saja. Keinginan menonton tidak seratus persen menggebu seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hampir semua genre film saya tonton, satu genre yang mulai berkurang saya tonton adalah film-film action dengan adegan berdarah-darah. Yang paling sering saya tonton adalah film-film komedi, drama dan tentu saja film reliji.

Kalau bicara soal film reliji, salah satu film yang membuat hati saya bergetar dan sedih adalah film Emak Ingin Naik Haji. Film yang dirilis tahun 2009 ini disutradarai oleh Aditya Gumay yang dikenal masyarakat Indonesia lewat Lenong Bocah.

Film Emak Ingin Naik Haji merupakan film reliji yang diadaptasi dari cerita pendek milik Asma Nadia. Film yang diperankan oleh pemimpin film senior Aty Cancer, Reza Rahadian, Ayu Pratiwi, Didi Petet.

Cerita Film Emak Ingin Naik Haji dimulai dari tokoh Emak (Aty Cancer) yang sudah paruh baya. Satu-satunya harapan Emak dalam hidupnya yang belum tercapai adalah keinginan untuk berhaji. Ongkos haji yang lumayan besar agak sulit dikumpulkan Emak mengingat penghasilan Emak diperoleh dari berjualan kue-kue dari jajanan pasar.

Namun tekad Emak yang begitu bulat tidak mematahkan semangatnya untuk tetap mewujudkan keinginannya untuk berhaji. Dibantu oleh Zein (Reza Rahadian) anaknya Emak yang merupakan duda. Zein yang berjualan lukisan

Konflik batin Emak yang ingin sekali berhaji begitu sampai di hati penonton. Belum lagi konflik Zein dengan mantan istrinya yang merongrong Zein. Dan tetangga Emak yang sering memesan kue yang begitu gampang bolak-balik ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji atau umroh.

Banyak pesan yang disampaikan di Film Emak Ingin Naik Haji ini, kesenjangan sosial di lingkungan Emak sudah jadi hal yang biasa di Indonesia. Di mana yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin terperosok pada kemiskinannya. 

Belum lagi di beberapa adegan film, ibadah berhaji atau ibadah umroh jadi aktivitas yang memantik hati sebagai hamba yang patuh dan melakukan ibadah karena semata ridho Allah SWT. Bahkan melakukan ibadah haji atau umroh untuk kepentingan politik. Na'udzubillah....

Secara cerita, film ini mampu menceritakan kondisi Indonesia dengan baik. Apalagi cerita Film Emak Ingin Naik Haji ini merupakan cerita pendek karangan Asma Nadia, yang merupakan salah satu penulis terbaik Indonesia.

Secara penghargaan Film Emak Ingin Naik Haji mendapatkan enam nominasi Festival Film Indonesia 2009, tiga nominasi di Indonesian Movie Awards 2010, dan lima nominasi di Festival Film Bandung 2010 di mana Film Emak Ingin Naik Haji sapu bersih nominasi.

Satu adegan yang bikin hati bergetar saat menonton Film Emak Ingin Naik Haji, saat Emak melihat lukisan Ka'bah. Ada rasa haru, ada kemarahan yang disinggahi di hati penonton melihat ketidakadilan seorang Emak yang ingin sekali berhaji sedangkan yang lainnya tanpa hara dengan mudah untuk berhaji.

Sungguh, Film Emak Ingin Naik Haji adalah salah satu film reliji yang wajib sekali ditonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun