NIM : 22107030102 Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Berburu Takjil di Jogokariyan
“Harus datang lebih awal karena antre untuk mendapat takjil,” ujarnya.
Di areal masjid ini juga ada pasar Ramadhan yang menawarkan berbagai menu khas. Para pedagang juga kebanyakan dari para jemaah Masjid Jogokariyan.
Selain itu, tradisi lain dari Masjid Jogokariyan saat memasuki bulan Ramadan adalah dengan mengundang berbagai tokoh penting untuk menjadi imam ataupun penceramah saat memasuki jam sholat tarawih atau subuh.
Masjid Jogokariyan dibangun pada 1966 dan mulai digunakan masyarakat setahun kemudian. Masjid ini diresmikan langsung oleh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah pada 17 Agustus 1967 yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI).
Nama yang diambil dari Masjid Jogokariyan ini mengikuti nama kampung masjid ini berada, yaitu Jogokariyan. Masjid ini dibangun dari sepetak tanah wakaf yang berukuran 600 meter persegi. Lalu, bangunan masjid ini selalu mengalami pemugaran menjadi lebih luas lagi.
Saat ini, Masjid Jogokariyan memiliki luas yang mencapai 1.118 meter persegi. Luasnya bangunan masjid ini membuat para pengelolanya juga membangun sebuah ruangan Islamic Center yang terdiri dari 3 lantai. Tak hanya itu, para pengelola juga membangun beberapa ruangan yang terbagi menjadi ruangan pertemuan dan kamar untuk penginapan pada lantai tiga. Masjid Jogokariyan pun memiliki letak strategis yang terletak di ujung persimpangan jalan sehingga mudah dijangkau oleh berbagai jenis kendaraan.
Menurut jogjaprov.go.id, lebih lengkapnya, lokasi Masjid Jogokariyan terletak di Jalan Jogokaryan Nomor 36, Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Letak masjid ini juga tidak jauh dari Malioboro, pusat Kota Yogyakarta. Lalu, jika ingin mengunjungi Masjid Jogokariyan dari bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, maka bisa menggunakan kereta bandara dan berhenti di Stasiun Tugu Yogyakarta. Setelah itu, seseorang bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan becak, ojek, ataupun jemputan online.
Di luar bulan Ramadan, Masjid Jogokariyan masih menyelenggarakan kegiatan berbasis agama Islam lainnya. Salah satu program yang juga membuat masjid menjadi semakin istimewa adalah Program Saldo Infak Nol Rupiah.
Program ini hadir karena saldo infak yang masuk ke Masjid Jogokariyan selalu habis digunakan untuk keperluan masjid dan juga masyarakat sekitar. Nantinya, saldo infak ini akan digunakan untuk kebutuhan masjid beserta acara kegiatan lainnya. Tidak hanya itu, saldo ini juga kerap diberikan untuk orang-orang yang membutuhkan. Selain itu, masjid ini juga sering dijadikan sebagai destinasi wisata religi bagi para wisatawan yang ingin mengetahui asal-usul dan sejarah masjid ini.
Masjid Jogokariyan sendiri terletak di ujung persimpangan jalan, sehingga sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan.
Masjid Jogokariyan ini terletak di Jl. Jogokaryan No.36, Mantrijeron, Kec. Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55143 Letak masjid ini tak jauh dari Malioboro, Anda hanya perlu menempuh 10 menit menggunakan kendaraan pribadi untuk sampai di Masjid Jogokariyan. Letak masjid ini juga sangat mudah ditemukan karena berada di sudut persimpangan kampung Jogokariyan.