Eryani Kusuma Ningrum
Eryani Kusuma Ningrum Guru

Pengajar Sekolah Dasar... Suka jalan-jalan (travelling)... Suka berkhayal lalu ditulis... Suka menjepret apalagi dijepret... kejorabenderang.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tak Hanya Lapar dan Dahaga, Puasa Mata Pun Harus Terasah

2 Mei 2020   23:56 Diperbarui: 3 Mei 2020   00:34 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak Hanya Lapar dan Dahaga, Puasa Mata Pun Harus Terasah
dikala kalap belanja, dokpri

"Duh enak nih!"

"Pasti manisnya legit"

"Seger nih esnya!"

Ada kalanya saat menjelang berbuka, perasaan ingin menyicipi segala makanan atau minuman meningkat tinggi. Padahal dengan segelas teh hangat, satu buah kurma dan dua bakwan sudah cukup mengisi perut. Setelah ibadah sholat, secentong nasi, semangkuk sayur dan sepotong lauk sudah sangat membuat kenyang. Lalu mau apa lagi?

Daya Cerna yang Harus di Jaga

Makanan yang berlebih dapat mengakibatkan begah atau rasa tidak nyaman di perut. Akibatnya ada nyeri di dada sampai mengantuk. Padahal hal tersebut tidak disarankan karena berbahaya bagi tubuh. Hal lainnya, makanan yang tidak seimbang antara karbohidrat dan serat akan mengakibatkan konstipasi atau sembelit. Hal ini sering terjadi pada saat berpuasa khususnya saya sendiri. Kalau sudah susah buang air besar rasanya perut akan penuh dan lama kelamaan menjadi buncit. Maka dari itu, sebisa mungkin makanlah makanan yang berserat tinggi seperti sayur dan buah.

"Pecel sayur sungguh nikmat dengan bakwan sepotong, asal jangan berlebihan saja nanti karbohidratnya banyak"

Hal lainnya adalah dengan memikirkan makanan atau minuman yang telah ada. Jika sudah membuat atau membeli minuman, untuk apa membeli lagi? Jika sudah membuat lauk untuk berbuka dan sahur, untuk apa bervariasi. Variasi boleh asal tiap hari bukan menumpuk di satu hari karena makanan yang tidak habis akan menjadi mubazir yang merupakan perbuatan tercela.

Membuat Pos Pengeluaran Makanan Tiap Hari

Cara lain yang dapat dilakukan adalah membuat rencana pengeluaran atau pos setiap hari. Misalnya dengan uang dua puluh ribu saya mau membeli dua lauk dan satu takjil. Sayur mentah seperti sawi caisim bisa ditumis dengan bawah putih. Untuk pelepas dahaga, "Ah teh hangat pun rasanya tak akan terbantahkan".

Dengan membuat pola seperti ini, saya bisa menghemat sampai lima puluh persen pengeluaran untuk memenuhi perut dan menghindari kalap mata. Jika memang dirasa untuk sekeluarga, misal untuk tiga orang dalam sekeluarga, uang seratus ribu nampaknya akan cukup bahkan untuk dua hari. Membeli ayam satu kilo lalu diungkep dan nanti digoreng ditambah sayur mentah yang ditumis rasanya sudah sangat cukup ditengah situasi perekonomian seperti ini.

"Es kelapa segar nih"

Dengan sebutir kelapa ditambah nata de coco dan campuran larutan gula akan dapat melepas dahaga sekeluarga dengan hemat. Mau lebih enak, bisa tambahkan sirup coco pandan yang aduhai segarnya.

Sebenarnya tantangan saya adalah membeli makanan ringan lewat media online. Ada kalanya, platform ecommerce menawarkan makanan ringan sampai diskon lima puluh persen. Hal ini yang membuat saya kalap memasukkan beberapa item ke dalam keranjang. Namun tenang, setelah item makanan ringan tersebut saya masukkan ke dalam keranjang biasanya saya akan menarik napas dan mengurangi satu persatu hingga dirasa "ingin sekali mengunyah item makanan ringan tersebut" dan cuus check out tinggal bayar.

Kalau ada paketan datang, makanan yang ingin saya makan, saya buka lalu saya taruh di piring kecil untuk dimakan. Sisanya akan saya masukkan ke dalam lemari pendingin agar bisa dimakan keesokan harinya. Ini menjadi cara hemat saya untuk merasakan kenikmatan makanan kesukaan dengan tidak kalap. Tentunya akan membuat rasa bosan karena dimakan secara terus menerus.

"Selain hemat di kantong, rasanya tak akan berdosa karena makannya dicicil bukan? Hohoho".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun