EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Lainnya

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Lebih dari Sekadar Pakaian Baru

14 Maret 2024   12:15 Diperbarui: 15 Maret 2024   19:04 1128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebih dari Sekadar Pakaian Baru
Ilustrasi fashion unik wanita (Pexel.com/Andrea Piacquadio)

Meskipun jadwal tidur bisa menjadi tidak teratur selama bulan puasa, tetaplah berusaha untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Tidur yang cukup sangat penting untuk regenerasi sel kulit dan memperbaiki kerusakan yang terjadi selama hari.

Hindari makanan dan minuman yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh, karena dapat menyebabkan jerawat dan masalah kulit lainnya. Sebaliknya, pilih makanan yang mengandung antioksidan dan nutrisi penting untuk kesehatan kulit.

Cobalah untuk menyediakan waktu untuk relaksasi dan olahraga ringan selama bulan puasa. Aktivitas fisik ringan dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh, sementara relaksasi dapat mengurangi stres yang dapat memengaruhi kesehatan kulit.

Dengan menerapkan tips-tips ini, Anda dapat menjaga kecantikan dan kesehatan kulit Anda selama bulan puasa. Ingatlah bahwa perawatan diri yang menyeluruh, termasuk pola makan sehat, perawatan kulit yang rutin, dan istirahat yang cukup, sangat penting untuk menjaga kulit tetap segar dan bercahaya selama bulan Ramadan.

Dalam merayakan Lebaran, penting untuk mengingat bahwa penampilan yang baik tidak selalu harus bergantung pada memiliki baju baru. Sebaliknya, kreativitas dalam memadupadankan baju lama dapat menciptakan tampilan yang segar dan menarik. Kita dapat memanfaatkan baju yang sudah ada di lemari dengan cara yang cerdas dan inovatif, sambil menampilkan gaya dan kepribadian individu kita.

Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa Lebaran bukanlah sekadar tentang memiliki pakaian baru, tetapi juga tentang bagaimana kita merayakannya dengan gaya yang unik dan personal. Dengan memanfaatkan baju lama dengan kreativitas, kita dapat menunjukkan bahwa penampilan yang menarik tidak selalu harus mahal atau baru.

Yang lebih penting dari sekadar memperhatikan baju adalah kecantikan hati dan kesiapan untuk memasuki momen Lebaran dengan penuh kegembiraan dan kemenangan. Sebab, kebahagiaan sejati terpancar dari dalam, dari kesediaan hati untuk berbagi kasih sayang dan kebahagiaan dengan orang-orang terkasih, bukan semata-mata dari penampilan luar. Oleh karena itu, marilah kita bersiap dengan hati yang tulus dan penuh kebaikan untuk merayakan Lebaran dengan penuh kebahagiaan dan kebersamaan yang mendalam.

Kecantikan hati adalah sinar yang bersinar dari dalam diri seseorang, yang tercermin dalam sikap, perilaku, dan cara berinteraksi dengan orang lain. Ini adalah kemampuan untuk menghadirkan kebaikan, kelembutan, dan kedamaian dalam setiap tindakan dan kata-kata. Kecantikan hati tidak terbatas pada bentuk fisik atau penampilan luar, tetapi merupakan manifestasi dari kebaikan yang tulus yang ada dalam diri seseorang.

Seseorang yang memiliki kecantikan hati adalah mereka yang memiliki kesediaan untuk berbagi cinta, kasih sayang, dan kebaikan dengan orang-orang di sekitarnya. Mereka mampu merangkul orang lain dengan penuh pengertian, memberikan dukungan tanpa pamrih, dan menjadikan dunia sekitarnya lebih hangat dan bercahaya. Kecantikan hati ini muncul dari kedalaman jiwa, dari kemampuan untuk membuka diri untuk menerima dan mencintai orang lain apa adanya.

Kesiapan yang dimaksud di sini adalah kesiapan untuk memasuki momen Lebaran dengan hati yang terbuka dan penuh kebaikan. Ini mencakup persiapan spiritual dan emosional, di mana seseorang membersihkan hati dari segala dendam, kebencian, dan prasangka, serta mempersiapkan diri untuk merayakan momen tersebut dengan penuh sukacita dan kedamaian. Kesiapan ini melibatkan sikap rendah hati, kejujuran, dan kesediaan untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain.

Lebaran bukan hanya sekadar perayaan atau hari libur biasa. Ini adalah momen yang sangat istimewa yang diisi dengan kegembiraan, kemenangan, dan rasa syukur yang mendalam. Momen ini menjadi bukti dari perjalanan kita sebagai individu, sebuah kemenangan atas diri sendiri karena telah berhasil melewati segala rintangan dan ujian yang mungkin telah kita hadapi selama setahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun