RAMADAN Pilihan

Mengenang dengan Kehangatan: Tradisi Ziarah Kubur di Hari Kemenangan

18 April 2024   22:35 Diperbarui: 18 April 2024   22:43 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenang dengan Kehangatan: Tradisi Ziarah Kubur di Hari Kemenangan
Dokumentasi Pribadi: ziarah Kubur Bersama Keluarga

Adab berziarah ke pemakaman menurut Mbah Tris, yaitu pertama harus wudhu terlebih dahulu, setelah wudhu jika memakai sandal atau sepatu harus dilepas dan diletakkan di depan makam, lalu sebelum masuk ke pemakaman harus salam terlebih dahulu, dan yang paling penting harus menjaga sopan santun pada saat di pemakaman.

Pak Tris mengaku bahwa peziarah mulai berdatangan dari pagi hari setelah selesai salat Idulfitri dan hahal bihalal sampai sore hari.

"setelah salat Idulfitri dan halal bihalal sudah mulai datang peziarah dan jam 12 itu biasanya istirahat sejenak, nanti mulai lagi jam 2 sampai sore, " Ujar Pak Tris.

Dan biasanya ramainya peziarah yang datang saat lebaran di Tempat Pemakaman Umum Sibondet, Kerandegan akan terus terjadi selama tujuh hari setelah lebaran. Tetapi lebaran kali ini ramainya peziarah hanya selama tiga hari setelah lebaran. 

Hal ini dikarena pada lebaran tahun ini Muhammadiyah dan NU merayakan lebarannya dihari yang sama yaitu pada hari Rabu, 10 April 2024, jadi dilakukan secara serentak baik Muhammadiyah ataupun NU untuk berziarah kubur.

Dokumentasi Pribadi: Suasana Tempat Pemakaman Umum Sibondet, Kerandegan
Dokumentasi Pribadi: Suasana Tempat Pemakaman Umum Sibondet, Kerandegan

Dari banyaknya aktivitas warga yang ziarah ke makam ini, berdampak pada keberkahan yang dirasakan oleh penjual bunga di sekitar area makam karena banyak warga yang membeli bunga. 

Menurut Mbah Tris sebagai penjual sekaligus juru kunci dari Tempat pemakaman Umum (TPU) tersebut omzet penjualan bunga saat lebaran mengalami kenaikan. Hal ini karena daripada mencari bunga di pasar yang jaraknya jauh dari tempat pemakanan, mending membeli di tempat pemakamannya langsung.

Terakhir beliau berpesan bahwa tradisi ziarah kubur ini agar tidak dilupakan dan penting bagi kita untuk memahami dan menghargai tradisi-tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat.

Tradisi ziarah kubur saat lebaran ini tidak hanya sekedar kunjungan ke makam saja, tetapi juga merupakan momen introspeksi diri, penghormatan, dan pengenangan terhadap mereka yang telah meninggal dunia. 

Melalui tradisi ziarah kubur, kita dapat mempererat silaturahmi dengan yang masih hidup ataupun yang telah meninggal dunia, mengingatkan kita akan ada kematian, dan menjaga tradisi dan identitas budaya agar tidak hilang. Oleh karena itu, tradisi ziarah kubur harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari tradisi Hari Raya Idulfitri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun