Fadly Bahari
Fadly Bahari Penulis

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tahapan Hidup Manusia yang Digambarkan dalam Al Quran

23 Mei 2019   06:42 Diperbarui: 23 Mei 2019   07:04 1332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahapan Hidup Manusia yang Digambarkan dalam Al Quran
(Dokpri)

Memasuki 17 Ramadhan yang umumnya diperingati sebagai momentum Nuzulul Qur'an (saat diturunkannya Al Quran pertama kali), saya ingin membahas rahasia tahapan hidup manusia yang secara tersirat digambarkan dalam Al Quran. 

Sejauh yang saya ketahui, hal ini tidak pernah terbahas oleh ahli tafsir manapun, mungkin dikarenakan metode pengisyaratannya yang tidak umum. 

Selain karena pesannya bersifat simbolis, peletakannya pun juga unik, karena diletakkan dalam setiap kelipatan delapan surat-surat dalam Al Quran, yakni: surat Al Anfaal (surat ke 8), surat An Nahl (surat ke 16), surat An Nur (surat ke 24), surat As Sajdah (surat ke 32), surat Al Mu'min (surat ke 40), surat  Al Fath (surat ke 48), surat Al Waaqi'ah (surat ke 56), surat Ath Taghabun (surat ke 64).

Berikut ini uraiannya:

Surat ke 8, Al Anfaal:
Surat ini berkisah tentang perang Badar. Yaitu pertempuran besar pertama yang dihadapi umat Islam. Menurut sejarawan, perang ini sangat penting, karena menentukan bagaimana perjalanan sejarah islam selanjutnya.

Kaitannya dengan hidup manusia adalah bahwa usia manusia 1-8 tahun merupakan periode terpenting masa pembentukannya. Bagaimana manusia melalui periode usia ini menentukan perjalanan sejarah hidupnya di masa mendatang.

Surat ke 16, An Nahl:
An Nahl artinya Lebah. kaitannya dengan hidup manusia; adalah bahwa di periode usia 8-16 tahun, saatnya manusia mendapat asupan makan yang baik, membiarkannya memiliki aktifitas yang tinggi dengan tetap mengajarkan prinsip ketaatan. Ini sebagaimana yang kita lihat pada Lebah; mereka makan yang terbaik dari sari pati tumbuhan, dan memiliki aktifitas yang tinggi tapi tetap taat pada ratunya.

Surat ke 24, An Nur:
An Nur artinya cahaya. Maksudnya, Dalam periode ini saatnya manusia mendapatkan "cahaya". Dalam Al Quran, kata "cahaya" merupakan bentuk simbolis dari ilmu pengetahuan. Dengan kata lain  Al Quran mengisyaratkan bahwa rentang usia 16-24 adalah saat terbaik manusia mendapatkan ilmu pengetahuan. Hal ini pun nampaknya sejalan dengan metode sistem pendidikan dunia modern.

Surat ke 32, As Sajdah:
As Sajadah artinya bersujud. Maksudnya, dalam periode usia 24-32 ini diharapkan manusia telah dapat sujud sebenar-benarnya sujud, dengan asumsi bahwa ia telah mendapatkan "cahaya" (ilmu pengetahuan) di fase usia sebelumnya (16-24 tahun).

Surat ke 40, Al-Mu'min:
Al Mu'min artinya orang mukmin (orang beriman). Secara harafiah, dalam bahasa Arab Al Mu'min dapat berarti "tertanggung", ini sejalan dengan nama lain Surat ini, yakni; Al Ghafir (Maha Mengampuni).

Makna yang dikandung di sini adalah bawah dalam periode usia 32-40, manusia mestinya sudah masuk dalam golongan orang-orang yang mukmin. Bahwa di periode ini, manusia harus tiba pada fase termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat pengampunan dari Allah SWT, sebagaimana yang diisyaratkan dari makna nama lain surat Al Mu'min yaitu Al Ghafir.

Terkait usia 40 ini, Al Quran sangat menekankan pesan ini: ...sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sungguh, aku termasuk orang muslim." . (QS. Al-Ahqaf : 15).

Ada yang mengatakan bahwa di usia ini karakter manusia sudah tidak akan berubah. Apa pun karakter yg dibawahnya masuk ke usia 40 tahun, itulah dirinya hingga meninggalkan dunia. mungkin di usia ini merupakan momentum taubat yang utama, Wallahualam.

Surat ke 48, Al Fath:
Al Fath artinya kemenangan. Setelah termasuk dalam golongan orang-orang Mu'min di fase sebelumnya (usia 32-40), maka pada periode usia 40-48 ini, diharapkan manusia telah dapat termasuk dalam golongan orang-orang menang, kembali ke fitrah.

Surat ke 56, Al Waaqi'ah:
Al Waaqi'ah artinya hari kiamat. Untuk fase ini (usia 48-56), pemahaman yang penting untuk ditekankan adalah pertanyaan; ...apakah bekal yang paling utama mesti dibawah seorang manusia menuju hari kiamat selain bahwa telah tergolong sebagai orang-orang mukmin - telah diterima tobatnya, dan tergolong orang-orang yang menang atau kembali ke firah?

Surat ke 64, Ath taghabun:
Ath Taghabun artinya Hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. periode usia 56-64 bisa dikatakan adalah perode usia senja manusia. Nabi Muhammad sendiri mengatakan, ini kisaran umum usia maksimal ummat manusia setelahnya. (Dari pernyataan ini, saya menangkap kesan bahwa kemungkinan beliau juga memahami pula adanya makna filosofis "kelipatan delapan dalam usia manusia").

Demikian uraian ini. Semoga dapat dipertimbangkan untuk menjadi bahan mengintrospeksi diri kita, bahwa telah sejauh manakah sesungguhnya pencapain kita dalam setiap tahap-tahap tersebut. 

Ini juga saya pikir penting dipahami oleh setiap orang tua agar dapat mengarahkan pertumbuhan anak-anaknya dengan baik, sebagaimana yang isyaratkan Al Quran. 

Demikian ulasan ini, semoga bermanfaat... salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari - Palopo, 23 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun