Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Administrasi

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

SLJJ, Silaturahmi Langsung Jarak Jauh?

25 April 2021   22:55 Diperbarui: 26 April 2021   00:18 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semenjak pandemi Covid19 begitu banyak hal yang berubah , lalu begitu banyak aturan baru dan begitu banyak hal hal yang dihentikan atau malah ditiadakan.

Banyak hal yang akhirnya dilakukan secara langsung jarak jauh, karena tidak diperkenankan berkerumun, walau sudah banyak aturan yang dilonggarkan atau bahkan dilanggar.

Awal awal pandemi rasanya semua sepi, ini itu aturannya kerasa dan ya ribet penyesuaian nya.  Tapi sekarang niscaya rasanya pandemi tapi kok ya agak bagaimana ya?

Sebagai insan manusia yang berfikir marilah kita secara dewasa menyikapi hal hal disekitar kita karena sesungguhnya Covid19 nyata dan bukan candaan.

Tahun lalu nyaris tidak ada satupun kegiatan buka bersama yang dilakukan oleh saya dan team kerja. Berhubung bekerja di SPBU biasanya satu bulan sekali dalam rangka meeting bulanan dan membahas HSSE rutin kami melakukan pertemuan dan ketika Ramadhan ya sekalian Buka puasa bersama.

Tapi tahun lalu tahun pertama kita melakukannya secara virtual dan ya dilakukan siang hari jadi tidak ada acara makan makan nya hehehhe. 

Tahun ini kegiatan buka bersama dilakukan dengan protokol sosial distancing yang yang ketat ketat longgar. Maksudnya santai tapi tetep ya jaga jarak, cuci tangan dulu dan ya tempat juga sudah di disinfektan terlebih dahulu sebelum sesudahnya juga gitu. By the way jika ada air dan sabun ya tak perlu pakai handsaniter ya. 

Tapi itu dikerjaan nah buat teman yang agak jauh dan sekalian reunian tentu susah ya. Saya tidak mau mengambil resiko. Ada perbedaan nih ya buka puasa langsung dengan teman bekerja satu kerjaan dan yang yang jauh dimana gitu.

Saya bekerja di SPBU dengan sistem shift tebtunya bertemu dengan teman teman dengan skejul yang berbeda beda,bertemu dengan customer dan suplier juga yang kita tidak tahu dia sudah kontak siapa saja.

Tapi InshaAllah protokol selalu jadi prioritas utama dalam bekerja dan berinterkasi. Bukan masalah terpaksa karena kerja tapi tahu dong dapur mesti ngebul dan ya hidup tetap berjalan. Maka dari itu kita wajib menjaga kesehatan dan mempertahankan tubuh ini dengan imunitas yang baik.

Dalam pandemi ini kita sudah mulai beriringan dan memahami bahwa menjaga protokol saja tidak cukup jika hanya kita yang melakukan. Jadi tetaplah patuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Nah untuk Teman dan kelaurga yang jauh dan berencana melakukan bukber , stop dulu deh. Bukannya tidak berkenan berkumpul tapi berusaha mengurangi interajsi dengan lebih banyak orang. Bagi saya cukup di lingkungan kerja saja. Ini saja kadang was was takut tetiba terdampak covid19 lagi. 

Dengan mengurangi kegiatan kumpul kumpul juga mengurangi resiko menularkan dan tertular. Toh nyatanya ada orang tanpa gejala dengan CT (satuan hitung virus Covid19) yang CT nya rendah (artinya positif dmegan kecenderungan menulao lebih cepat) berkeliaran tanpa terdeteksi.

Salah satu cara berbuka bersama ya dilakukan cercara Daring. Ya kita tahu jarak akan memisahkan kita bermeter dan kilometer juga bahkan bermil jauhnya. Tapi dengan teknologi sekarang bukankah silaturahmi dipermudah.

Walau waktu berbuka nya berbeda karena adzan magrib wilayah tertentu berbeda tapi kegiatan berbuka bersama bisa dilakukan setalah shalat magrib sekakian kita makan besar.

Kita tentukan waktu yang pas laku sama sama terhubung dengan aplikasi dan hola kita makan dan sambil bercengkrama walau hanya bertatap via layar ponsel atau kompeuter jinjing.

Adal banyaknkekurangan dalam interaksi tentunya. Karena kita tidak bisa geng gengan jika dalam sekali ber uji rekan atau keluarganya banyak heheheh. Toh jika berbuka bersama juga gitu kan gak mungkin tanpa membentuk kelompok kecil kecil. 

Tapi untuk skala keluarga kecil keluarga bahagia (amin) dan rekan satu geng berbuka secara vitual akan lebih kerasa karena ya lebih intim saja rasanya.

Selain kekurangan tidak dapat melepas rindu dan merayakan kebersamaan secara langsung dan memanknai secara terbuka acara bebrukanya ada keuntungan lainnya yakni kita hemat dalam pengeluaran.

Kita hanya perlu sediakan menu berbuka ubtuknpribadi tanpa perlu patungan atau repot repot memakasa bayar iuran. Juga tidak perlu pergi keluar rumah atau izin kerja dengan waktu yang menurut saya jadi lebih singkat sehingga tidak pelru keluar biaya transportasi juga.

Ya memang berkumpul secara langsung menyenangkan tapi berjumpa bersama secara virtual dmega dihubungkan oleh gadged masing masing juga menunjukkan betapa seriusnya kita membangun silaturahmi walau tidak dapat berkata tangan langsung.

Ingat dong jika lebaran pasti ada saja yang berkirim pesan jika tangan tidak berjabat maka pesan ini mewakilinya. Nah ini walau raga tidak berada ditempat yang sama tapi hati dan kebersamaan kita tidak akan pudar dan luntur.

InshaAllah tidak akan juga ada yang ngaret dan sering tunggu menunggu jika langsung bersua. Dengan berbuka bersama secara daring maka kita bisa lebih tepat waktu dan hemat. Intisari dari silaturahmi adalah tetap menjalin persahabatan dan persaudaraan kan?

Jadi siapkan kuota dan batrai yang cukup kan terutama jika nanti bukber virtual nya dengan teman teman gokil yang selalu punya cara seru untuk berinteraksi.

Ok tetap semangat puasanya, berbuka puasa bareng secara virtual dan on the spot siapa takut?

Silaturahmi Langsubg Jarak Jauh akan segera di mulai mohon persiapkan Kuota anda serta baterai yang mencukupi dan pastikan sinyal anda stabil ya. Tetap semangat tetap patuhi protokol kesehatan dan tentunya makan makanan bergizi, cukup minum dan jika perlu tambah vitamin karena sehat itu mahalndan sakit lebih malah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun