Beijing University of Aeronautics and Astronautics | 601B号房间 | 1号楼, 外国留学生宿舍 | 北京航空航天大学 | 北京市海淀区学院路 | 37學院路, 邮编 |100083 |
Adhang-Adhang Tetese Embun, Pesan Mulia untuk Jiwa-Jiwa Besar
Tak sepatutnya yang satu menipu yang lainnya, tidak menghina siapa pun di mana juga; dan, tak selayaknya karena marah dan benci mengharap yang lain celaka. Sangha Theravada Indonesia (STI)
Umat Islam menjalankan Ibadah Ramadan hampir separuh jalan. Di saat yang bersamaan, hari ini juga merupakan salah satu momen besar bagi agama budha. Umat budha merayakan hari besar Wesak atau Hari Buddha. Waisak diyakini sebagai suatu tanda dimana pencerahan bagi Buddha saat menemukan makna dalam hidup. Hari raya ini juga merupakan salah satu perayaan yang dilakukan untuk memperingati kelahiran sang Buddha.
Ramadan dan Waisak
Terdapat dua hal yang serupa ketika penentuan awal Ramadan ataupun Waisak. Awal bulan Ramadan ditentukan berdasarkan perhitungan hisab atau rukyat. Seluruh organisasi islam yang berada di Indonesia mengadakan rapat yang tergabung di dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama-sama untuk mencari penentuan awal Ramadan.
Apakah sama disetiap negara?, jawabannya tidak. Pelaksanaan awal Ramadan diserahkan kepada Majelis Ulama masing-masing negara yang ada penduduk muslim didalamya. Bisa jadi, awal Ramadan bagi Indonesia hari ini, Maroko atau negara Afrika lainnya baru akan dilaksanakan keesokan harinya.
Sedangkan menilik hari Waisak yang diadakan pada hari ini, sesuai dengan Konferensi Persaudaraan Buddhis dunia pada 1950. Penentuannya juga dihitung berdasarkan pada kalender lunar kuno Vesakha (Waisak). Perayaan hari Waisak juga tidaklah sama setiap tahunnya, termasuk dari berbagai negara di dunia yang perayaannya juga berbeda.
Perayaan Waisak
Berbagai ragam perayaan Waisak dilakukan oleh umat Buddha di seluruh dunia. Ditengah pandemi covid-19, masing-masing memiliki kebijakan agar tetap menjaga keberadaan umat tetap kondusif.
Di Indonesia, perayaan puncak Waisak seperti biasanya dilakukan di Candi Borobudur. Umat Buddha menyalakan lilin kemudian memasukkanya ke dalam lentera. Lentera kemudian diterbangkan ke langit untuk menghiasi malam yang spesial di hari Waisak, namun saat ini semua ditiadakan.
Di Vietnam, Vietnam Buddha Shangha (VBS) telah meniadakan Waisak di negaranya. Keputusan dari Dewan Eksekutif Pusat di negara tersebut telah memutuskan untuk meniadakan ritual, parade atau kegiatan sejenisnya yang mengumpulkan dari 20 orang.
Di Sri Lanka, saat ini segala perayaan Waisak juga telah ditiadakan, mengacu pada protokoler pemerintah karena adanya pandemi covid-19. Uniknya, umat Kristen juga ikut meramaikan hari suci Waisak dengan cara menghias gereja. Perayaan di Sri Lanka biasanya disambut dengan warna warni ceria, di malam hari akan terasa indah di langit-langit Sri Lanka.
Di Singapura, Waisak diadakan secara daring seperti yang berlangsung di Kuil Thekchen Choling. Upacara telah dimulai malam ini pada 19.00. upacara daring ini dilansir dari beberapa berita dilakukan oleh ribuan jamaah disana. Biasanya Waisak dilakukan dengan cara melepas burung dari sangkar ke udara. Hal itu sebagai melambangkan datangnya hari baru serta menjadi perayaan nilai-nilai yang ditinggalkan oleh Buddha bagi umatnya.
Di Korea Selatan, perayaan Waisak biasanya dilaksanakan adanya lentera cantik berbentuk Teratai yang akan dihidupkan untuk menerangi candi. Perayaan ini sebagai simbol tentang mengenang kelahiran bagi Sang Buddha. Akan tetapi, di tengah pandemi covid, perayaan yang melibatkan banyak kerumunan ditiadakan, termasuk perayaan Waisak.
Sementara di Nepal, umat Buddha berduyun-duyun untuk menuju Lumbini, yang mana adalah tempat kelahiran Sang Buddha. Hal yang menarik dari momen tersebut adalah mereka berbagi kepada kepada orang yang membutuhkan. Namun, saat ini sementara kegiatan ini juga ditiadakan karena adanya pandemi covid-19.
Di Jepang perayaan pada 08 April 2020, dan di Tiongkok perayaan ini dinamakan dengan hari pemandian Rupang Buddha. Meskipun berbeda, namun memiliki makna yang sama.
Pesan Waisak 2564BE
Dalam pesan yang disampaikan, Buddha tidak mempercayai tahayul dan ajaran sesat. Perayaan yang biasanya dilakukan dengan berkumpul dan parade, ditiadakan untuk saat ini. Pembacaan Paritta Suci dilakukan secara online.
Di hari Waisak, umat Buddha bisa memegang lilin dan berdo'a agar negara aman, rakyat harmonis dan sejahtera. Disampaikan juga umat Buddha diminta untuk menyanyikan lagu rohani, menonton film serta membaca Riwayat sang Buddha.
Seluruh umat Buddha diminta untuk dapat bersyukur dengan adanya keadaan pandemi covid-19. Ditengah pandemi covid-19, sikap gotong-royong harus senantiasa dilakukan. Dalam pesan waisak hari ini juga disampaikan bahwa jangan merasa senang saat orang lain susah, dan jangan mengambil keuntungan pada saat orang lain menderita.
Spirit Ramadan dan Waisak
Didalam Ramadan umat islam diajarkan untuk berpuasa secara totalitas. Maknanya adalah totalitas dalam menjaga hati, pikiran dan perbuatan. Di bulan Ramadhan ini juga merupakan bulan tarbiyah atau Pendidikan, pendidikan untuk menjaga dari yang halal dan haram.
Jika puasa dilaksanakan secara benar, maka setiap diri akan timbul ihsan. Jika kita berbicara ikhsan, maka kita menganggap seolah-olah dilihat Allah dalam beribadah, atau kita melihat Allah ketika beribadah, sehingga akan timbul rasa tanggungjawab yang tinggi sebagai insan, karena setiap perbuatannya akan senantiasa diawasi oleh yang Maha Agung Allah SWT.
Sejalan dengan spirit Waisak hari ini, dalam pesan Waisak difokuskan kepada rasa empati terhadap sesama manusia ditengah pandemi covid-19. Ajaran ini sangat mulia dimana umat Buddha diharapkan untuk dapat bekerjasama satu sama lain tanpa memandang suku, ras, golongan dan agama. Pesan tersirat untuk saling bantu membantu dalam menjaga keutuhan bangsa sejalan dengan spirit Ramadan tahun ini ditengah pandemi covid-19.
Beijing, satu dalam perbedaan
Di Beijing, banyak rekan-rekan saya dari berbagai negara di dunia yang memeluk agama Buddha. Salah satunya yang datang dari India, Thailand, Vietnam, Singapura, Myanmar dan lain-lain. Pendapat ini sekaligus meluruskan bahwasanya ada komentar tentang di Tiongkok tidak memeluk agama apapun atau atheis. Masyarakat lokal juga beragama, banyak tempat peribadatan buddha, bahkan ada kuil terbesar di Beijing, pemuka agama pun banyak yang hadir untuk beribadah.
Saya selalu hormat kepada teman-teman yang beragama Buddha, selain sopan dan santun, mereka juga peduli terhadap musibah yang terjadi di berbagai negara di dunia.
Sebagai contoh, ketika tsunami Tanjung Lesung, gempa palu dan kejadian musibah lainnya, rekan-rekan yang beragama Budha tiba-tiba menghubungi saya. Isi pesannya adalah dia menanyakan bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Seberapa banyak korbannya dan seberapa parah kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana alam, dan sebagainya.
Selanjutnya mereka berderma, mengumpulkan sumbangan dari komunitas Buddha yang ada di Beijing untuk memberikan bantuan kepada rakyat Indonesia. Kemudian bantuanpun saya sampaikan kepada donasi yang dibuka oleh berbagai organisasi kemasyarakatan yang ada di Beijing.
Mereka menyampaikan pesan bahwa turut prihatin atas apa yang terjadi di Indonesia dan berharap agar situasi segera kondusif. Tidak hanya itu, ketika saya harus segera berada di kampus untuk mengurus administrasi dan perpindahan kamar asrama, rekan saya juga secara langsung menghubungi dan membantu sepenuhnya kebutuhan yang diperlukan.
Sebagai penutup, Adhang-Adhang Tetese Embun berarti bahwa pasrah peparing gusti. Dalam Bahasa Indonesia diartikan dengan pasrah kepada sang Pencipta dalam arti aktif, bukan pasif. Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, pesan Ramadan dan Waisak untuk saling membantu dan berbagi kepada sesama merupakan salah satu interpretasi bahwa selain kita harus menerima keadaan, juga harus berjuang bersama untuk membantu pemerintah mengendalikan covid-19.
Tidak hanya itu, dengan bersatu dan saling membantu antar sesama akan menimbulkan spirit optimisme melawan coronavirus dengan harapan semuanya segera berlalu dan kondisi normal kembali. Konsep Bersatu dan saling berbagi merupakan pesan mulia untuk manusia agar berjiwa besar dalam menghadapi berbagai musibah, baik saat ini maupun yang akan datang.
Senang melihat orang lain senang dan susah melihat orang lain susah, bukan malah sebaliknya.
Semoga bermanfaat
Copyright @fqm2020
References 1 2