Muhamad Alfathan
Muhamad Alfathan Mahasiswa

Membiasakan diri dengan secangkir kopi sebagai wacana membangun jati diri!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Membangun Habits Takwa di Bulan Ramadan

2 April 2023   15:00 Diperbarui: 2 April 2023   15:01 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membangun Habits Takwa di Bulan Ramadan
Tebar Kebaikan (Photo Ipoenk Graphic on flickr.com) 

Pada dasarnya, sedekah tidak hanya berbagi uang atau makanan saja. Sedekah ialah apa pun yang menjadi kemampuan kita, lalu kita curahkan kemampuan itu ke sesama manusia, maka itu sudah bernilai sebagai sedekah. Ini menunjukkan bahwa sedekah tidak harus menunggu kita menjadi orang ada. sedekah itu dimaknai sebagai kesadaran dan perasaan sesama umat manusia.

  • Nilai-nilai Kebersamaan

Ibadah sedekah menunjukkan nilai kemanusiaan, maka berarti juga sebagai nilai kebersamaan. Karena kita dituntut untuk saling mengayomi satu sama lainnya. selain sedekah, ada indikator lain mengenai kebersamaan, yakni salat.

Salat yang dimaksudkan ialah salat wajib dan khususnya tarawih secara berjemaah. Hal itu memang biasa di bulan Ramadan. Semua orang, laki-laki dan perempuan biasanya berbondong-bondong ke masjid untuk melaksanakan tarawih berjemaah. Ini menunjukkan bahwa ada nilai dibalik tradisi tarawih berjemaah itu, nilai-nilai kebersamaan dengan interaksi yang baik.

Barangkali ada di antara kita yang pernah merasakan perbedaan ketika salat tarawih secara mandiri dan berjemaah. Rasanya berat sekali salat tarawih sendiri meskipun ia mengambil yang 8 rakaat saja. Berbeda ketika kita tarawih berjemaah dengan jumlah 20 rakaat, rasanya tidak terlalu berat.

Dalam berjemaah juga, kita diajarkan mengenai interaksi atau komunikasi yang baik. Mungkin di sini kebanyakan kita sebagai jemaah atau makmum dalam salat. Tentu kita juga tahu bahwa salat itu harus dilaksanakan secara khusyuk. Nah, dalam hal ini kita belajar bagaimana berkomunikasi yang baik. Ialah kita belajar mendengarkan bacaan salat imam secara khusyuk. Jika diterapkan sehari-hari, maka kita harus bisa mempunyai sikap berupa komunikasi dan interaksi dengan orang secara baik. Salah satunya belajar mendengarkan ketika ada orang berbicara kepada kita

Ini menunjukkan begitu pentingnya aspek sosial yang tentu harus dihadapi oleh setiap manusia. Banyak hal yang harus diselesaikan dengan cara bersatu dan bersama-sama. Sudah seharusnya hikmah salat berjemaah ini kita implementasikan terus dalam kehidupan sehari-hari.

  • Kemandirian dan Kedisiplinan

Selain yang disebutkan di atas, banyak ibadah dan aktivitas lain yang biasa dilakukan selama Ramadan. Aktivitas yang dilaksanakan pada waktu tertentu harus diatur secara baik agar tidak bertabrakan dengan aktivitas lain. Misal kita harus mengatur jam tidur agar bisa bangun untuk makan sahur pada waktu yang tepat.

Deretan aktivitas itu mengajarkan kita menjadi pribadi yang mandiri dan disiplin. Karena kita belajar bagaimana menempatkan sesuatu itu sesuai dengan waktu dan tempatnya. Kita belajar bagaimana melakukan suatu aktivitas itu sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing.

Jika deretan aktivitas itu dibiasakan secara terus-menerus, maka akan melahirkan sikap mandiri dan disiplin secara individual, sehingga ia akan tampil pula menjadi individu yang saleh di ranah sosialnya.

Terakhir, jika habits takwa ini dibangun secara sadar dan konsisten selama Ramadan, serta kita tahu bagaimana cara memaknai Ramadan ini, maka sudah barang tentu habits ini melekat menjadi karakter khas bagi individu muslim yang saleh. Dan tentu, ia akan membuka kebaikan-kebaikan lainnya setelah kepergian bulan Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun