Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^
Mencicipi Lamang Tapai Legendaris untuk Berbuka Puasa
Ketan dicuci kemudian dikukus, setelah matang ketan didinginkan selama 3 jam. Sediakan wadah dialasi dengan daun pisang kemudian masukkan ketan bertahap. Masukkan sebagian lalu taburkan ragi di atasnya, lalu tambahkan lagi ketan dan taburi kembali ragi, lakukan sampai ketan tadi habis.
Tutup wadah dengan kain rapat-rapat. Pemeraman/fermentasi dengan ditambahkan ragi dilakukan selama tiga hari.
Nah, lamang beserta tapai sudah bisa dinikmati. Bagaimana rasa lamang tapai ini? Walau lamang dan tapainya sama-sama berasal dari beras ketan namun citarasanya berbeda. Lamang yang lemak nan enak bercampur dengan tapai dengan kuah rasa asam manis yang menyegarkan.
Pelanggan tetap dari zaman dulu selalu mencari lamang tapai legendaris ini, dan tentu saja laris manis. Dalam satu hari usaha lamang tapai ini bisa membuat lamang sekitar 40-70 batang sesuai kondisi.
Filosofi yang dipegang oleh Ibu Hj. Alinar dan ditularkan ke anak-anaknya adalah "kita bukan hanya menjual lamang dalam jumlah yang banyak tapi menjual cita rasa lamang, jika cita rasa yang kita jual maka tetap akan dicari pelanggan dan tentu saja terjual dengan banyak". Dengan kata lain, kualitas harus diutamakan, kuantitas akan mengikuti kualitas dengan sendirinya.
Sejak memulai usaha lamang tapai ini, Ibu Hj. Alinar membangun usaha berdasarkan kepercayaan, di mana semua bahan baku seperti beras ketan, bambu, kelapa, daun pisang, diantar oleh orang-orang yang sudah dikenal sebelumnya, pembayarannya setelah lamang laku terjual atau sekitar 5 - 7 hari.
Sampai sekarang walau dikelola oleh anak beliau, sistem kepercayaan tetap dijaga. Untuk saat ini lamang tapai milik keluarga Ibu Hj. Alinar ini hanya dijajakan saat bulan Ramadan saja karena proses pembuatan lamang yang membutuh waktu yang lama.
Nah, mari kita mencicipi lamang tapai legendaris ini dan bisa juga dicoba resep pembuatan lamang tapai ini. Silakan berwisata kuliner di bulan Ramadan untuk mendukung UMKM di daerah kita, mungkin di kota sobat juga terdapat kuliner khas daerah masing-masing.
Salam wisata kuliner, semoga yang menjalankan ibadah puasa dilancarkan.
Fatmi Sunarya, 06 April 2022