Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^
Minuman Air Kacang Tujuh untuk Mengobati Panas Dalam
Pasar Bedug Ramadan menawarkan berbagai macam kuliner dengan rasa yang sangat variatif. Mau yang pedas, mau yang manis, kadang kita "kemaruk" ingin mencicipi setiap kuliner yang ditawarkan.
Makanan pedas dari level pedas biasa saja sampai level sangat pedas juga sering ditawarkan dalam bentuk kuliner kekinian, gorengan, gulai bersantan yang lemak seperti gulai kambing, semua makanan ini tentu saja enak di lidah tapi tidak enak di perut. Efek panas dalam pasti menyerang.
Dalam artikel terdahulu berjudul "Mencicipi Lamang Tapai Legendaris untuk Berbuka Puasa", saya menceritakan kuliner yang terdapat di Pasar Bedug Ramadan di kota saya yang bernama Pasar Mambo, dan di Pasar Mambo ini dijual minuman yang bernama air kacang tujuh. Banyak sobat yang bertanya, air kacang tujuh itu apa?
Air kacang tujuh, minuman berwarna hijau ini terdiri dari cincau berwarna hijau yang menyerupai agar-agar, air daun kacang, cairan gula aren, santan yang telah dimasak dan air asam dari perasan jeruk nipis.
Penjual akan mencampur minuman air kacang tujuh ini sesuai permintaan pelanggan, mau pakai santan atau pakai air asam. Jadi dalam satu gelas ada cincau berwarna hijau seperti agar-agar ditambah santan dan air gula aren. Untuk yang asam tidak memakai santan tapi diganti dengan air asam.
Bagaimana cara pembuatan air kacang tujuh ini? Yang harus disiapkan dua bahan utama minuman ini yakni cincau hijau dan air daun kacang. Mari kita simak berikut ini.
Pembuatan Cincau Hijau
Cara pembuatan cincau yang berwarna hijau ini sangatlah mudah. Siapkan daun kacang tujuh atau daun cincau hijau dengan nama latin Cylea barbata myers, di setiap daerah daun cincau hijau ini penamaannya berbeda-beda.
Pembuatan cincaunya sendiri kita hanya perlu merendam daun cincau dengan air panas. Kemudian pindahkan daun ke wadah berisi air bersih/air matang. Lalu remas hingga getah daun yang dihasilkan keluar. Setelah itu saring hasil perasan daun cincau.
Diamkan lebih kurang 2 jam dan akan air hasil perasan ini mengental seperti agar-agar. Dan cincau hijau ini sudah siap untuk dicampur dalam minuman air kacang tujuh.
Pembuatan Air Kacang Tujuh
Untuk pembuatan air kacang kita hanya perlu menumbuk daun kacang lalu daun itu diremas dengan dicampur air bersih/air matang untuk mengeluarkan sari pati lalu disaring. Dan air kacang siap disajikan.
Minuman air kacang tujuh yang terdiri dari cincau hijau dan kuahnya terbuat dari campuran gula aren, santan yang telah dimasak, air daun kacang siap dinikmati. Minuman ini sangat sederhana namun cita rasa yang dimiliki serta khasiat membuat orang ketagihan.
Khasiat air kacang tujuh selain untuk mengatasi panas dalam juga bagus untuk pencernaan, melancarkan buang air besar, melegakan tenggorokan.
Minuman air kacang tujuh ini berasal dari ranah Minang, tepatnya dari Bukittinggi dan dikenal dengan nama aia aka atau ubek tawa (obat tawar).
Minuman legendaris dari ranah Minang dan terkenal dari zaman dulu, mendapat nominasi dan meraih penghargaan pada ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) tahun 2018 dengan kategori minuman tradisional terpopuler dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Namun peringkat satu minuman tradisional terpopuler diraih "Air Mata Pengantin" dari Kabupaten Indragiri Hulu.
Aia aka ini termasuk minuman yang direkomendasikan nomor dua terlezat di Asia. Kalau di Jawa ada jamu, maka di ranah Minang dikenal dengan minuman berkhasiat aia aka ini.
Aia aka namun di kota saya dikenal dengan minuman air kacang tujuh, bahan serta proses pembuatannya sangat sederhana serta harga jualnya murah. Harga minuman ini pergelas hanya Rp. 4.000 -Rp. 5.000, sangat bermanfaat untuk sajian berbuka puasa.
Sajian yang menyegarkan ini tidak perlu campuran es. Air kacang tujuh melalui proses yang alami tentu saja menyehatkan. Karena alami maka ketika sudah membeli atau membuatnya sendiri harus segera dikonsumsi, cincau hijau akan cepat mencair.
Selamat mencoba dan menikmati minuman legendaris nan sederhana dan berkhasiat ini. Salam Ramadan.
Fatmi Sunarya, 13 April 2022