Fatmi Sunarya
Fatmi Sunarya Penulis

Penulis Sederhana - Best in Fiction Kompasiana Award 2022- Kompasianer Teraktif 2020/2021/2022 - ^Puisi adalah suara sekaligus kaki bagi hati^

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Arai Pinang yang Renyah untuk Camilan Lebaran

21 April 2022   10:08 Diperbarui: 21 April 2022   13:07 2462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliner Kerinci sangat banyak dipengaruhi oleh kuliner dari Sumatera Barat atau Ranah Minang. Ini dipengaruhi sejarah bahwa Kerinci pernah bergabung dengan Provinsi Sumatera Barat sebelum bergabung dengan Provinsi Jambi. 

Sejarah dimulai ketika tahun 1903, Belanda membentuk Landschap Kerinci berada di bawah Keresidenan Sumatera Barat namun tahun 1906 Belanda membentuk Keresidenan Jambi dan memasukkan Kerinci ke dalamnya dengan nama Afdeeling Kerinci

Tahun 1935 Belanda kembali menggabungkan Kerinci ke Sumatera Barat dan awal kemerdekaan, Kerinci masih bergabung dengan Sumatera Barat dalam lingkungan Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci. 

Baru tahun 1958 dengan UU No 61, Kerinci ditetapkan menjadi satu kabupaten yang berdiri sendiri, sebagai pecahan dari Kabupaten Pesisir Selatan Kerinci dan masuk ke dalam wilayah Jambi. 

Berdasarkan sejarah tersebut tentu saja dari segi kuliner banyak serupa, cita rasa yang sama dengan kuliner Sumatera Barat, karena berasal dari Sumatera Barat. 

Salah satu camilan favorit di Kerinci yang berasal dari Ranah Minang adalah "Arai Pinang". Camilan yang digoreng ini dinamakan arai pinang karena menggunakan cetakan alami dari bunga pohon pinang yang disebut arai. 

Dengan menggunakan cetakan alami ini, tekstur arai pinang bulat pipih dan bergaris-garis. Walaupun saat ini sudah banyak dijual cetakan arai pinang, sebagian orang masih menggunakan cetakan alami. Dengan menggunakan cetakan alami yakni arai/bunga pohon pinang, camilan ini lebih wangi.

Cetakan alami dengan menggunakan bunga pohon pinang, sumber foto: xresep.co
Cetakan alami dengan menggunakan bunga pohon pinang, sumber foto: xresep.co

Bagaimana resep camilan sederhana yang enak dan renyah ini? Yuk simak resepnya berikut ini.

Bahan utama :
Tepung beras  500 gr

Bahan lainnya:
- 2 sdm telur
- 1 sdt garam
- 1 sdt bawang putih giling
- ½ sdt kapur sirih
- 800 ml air
- 2 lembar daun pandan
- minyak untuk menggoreng

Cara membuat :
- Gongseng tepung beras sebentar saja, lebih kurang 5 menit
-Masak air dengan menambahkan bawang putih giling, garam, kapur sirih, dan 2 lembar daun pandan. Masak sampai mendidih
-Masukkan air yang mendidih ini ke dalam tepung beras sambil diaduk dengan sendok sampai adonan pulen
-Kocok telur tambahkan 2 sendok makan telur sedikit demi sedikit ke dalam adonan, aduk adonan dengan memakai sarung tangan yang sudah diolesi minyak
-Pastikan adonan tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lembek
-Bulatkan adonan sebesar kelereng, tekan dengan menggunakan cetakan alami yakni arai/bunga pohon pinang atau menggunakan 2 cetakan bergaris. Sehingga menjadi bulat pipih dan bergaris, bisa juga menggunakan garpu.
-Panaskan minyak goreng dan goreng arai pinang dengan memasukkan satu persatu, jangan diaduk dulu karena arai pinang akan pecah. Tunggu agak sedikit kering dan arai pinang bisa dibolak balik.
-Angkat arai pinang dengan warna tidak terlalu putih  dan juga tidak terlalu kuning. Jika terlalu putih arai pinang lembek dan tidak garing, nah jika terlalu kuning arai pinang akan keras.

Arai pinang rasa sala, Foto Silvia/dokpri
Arai pinang rasa sala, Foto Silvia/dokpri

Arai pinang ini juga bisa dibuat dengan varian lain, yakni arai pinang rasa sala. Bahan dan cara membuatnya sama dengan resep arai pinang rasa original, hanya ada tambahan bumbu yang kita masukkan ke dalam air dan masak sampai mendidih serta menambahkan daun kunyit dan daun bawang yang telah diiris tipis ke dalam adonan.

Tambahan bumbu untuk arai pinang rasa sala :

- bawang merah 50 gr, digiling halus
- bawang putih 3 siung, digiling halus
- jahe 2 ruas, digiling halus
- kunyit 1 ruas, digiling halus
- cabe giling 1 sdm
-daun kunyit diiris tipis-tipis
-daun bawang diiris tipis-tipis

Nah, sangat sederhana dan mudah dalam pembuatan camilan arai pinang ini dan cocok buat camilan di hari Lebaran. Rasa arai pinang garing, renyah, gurih dan enak, apalagi arai pinang dengan rasa sala, ada pedasnya. 

Arai pinang yang di daerah asalnya Ranah Minang juga dikenal dengan nama "Ladu Arai" sangat cocok disajikan di hari Lebaran, bahan dan cara pembuatannya sangat sederhana dan tentu saja kita turut melestarikan camilan tradisional. 

Hendaknya disamping ada kue-kue kekinian, kita juga menyajikan kue atau camilan tradisional, untuk mengenalkan pada generasi muda juga bernostalgia akan camilan tradisional yang tak lekang oleh waktu. Selamat mencoba dan menyajikannya di Hari Raya Idul Fitri.

Salam kuliner.

Fatmi Sunarya, 21 April 2022 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun