fatmasari titien
fatmasari titien Penulis

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Hapuslah Keburukan dengan Akhlak Terpuji

22 April 2021   16:33 Diperbarui: 12 Mei 2021   17:04 2077
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hapuslah Keburukan dengan Akhlak Terpuji
Hapuslah Keburukan Dengan Akhlak Terpuji

Ramadhan kurindu, untuk bertemu
Siapkan hatiku juga hatimu Ramadhan kurindu untuk bertemu
Dengan penuh cinta, sambut indah ramadhan

Lagu di atas tentu sudah akrab di telinga kita. Saya pun suka mendengarkannya. Ada baiknya bertanya pada hati kita masing-masing, benarkah ada ramadhan di sana?

Ramadhan adalah bulan penuh kebaikan. Sepertiga awalnya penuh rahmat, sepertiga di tengahnya penuh ampunan dan sepertiga akhirnya diselamatkan dari api neraka. Maa syaa Allah, adakah yang lebih baik dari itu?

Adakah kerinduan dan kecintaan pada ramadhan masih tersemat dalam hati? Sepuluh hari telah pergi, mari menelisik diri. Sudahkah menjamu ramadhan dengan jamuan yang baik dan mulia?

Seringkali di awal kita bergempita menyusun rencana. Namun tidak sepenuh hati melaksanakannya. Masihkah yakin rahmat ramadhan tergenggam?

Merencanakan tilawah seusai subuh, ternyata dikalahkan oleh kantuk. Berniat sholat dhuha, namun terlena sampai dhuhur tiba. Menjadwal sedekah atau menyediakan ifthor atau takjil untuk tetangga, tetapi menunda-nunda persiapannya. Tahu-tahu waktu berbuka sudah tiba.

Pun ketika maghrib tiba dan berbuka, terlewat dalam berdoa. Andai kita selalu ingat bahwa lepas ashar hingga berbuka adalah waktu istijabah.

Begitu pun dengan qiyamul lail. Tarawih ditunda-tunda. Berharap bisa menegakkannya pukul tiga. Ternyata baru terbangun menjelang subuh. Qiyam terlewat, sahur pun terburu-buru. Subhanallah inni kuntu minadhdholimiin.

Manusia memang tempatnya salah dan khilaf. Tak seorang pun luput dari berbuat keburukan. Sebaik-baik mukmin adalah yang ketika melakukan keburukan segera istighfar, bertaubat dan memperbaiki dirinya.

Abu Dzar radhiallahu anhu mengatakan Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam bersabda, "Allah berfirman -- di dalam Hadis Qudsi:

, , , . , , , , , , ,

" Barangsiapa mengerjakan kebaikan, maka dia akan menerima pahala sebanyak sepuluh kali lipatnya, atau lebih. Dan barangsiapa yang melakukan keburukan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Barangsiapa yang mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekatinya sehasta, barangsiapa yang mendekati padaKu sehasta, maka Aku mendekatinya sedepa. Barangsiapa yang datang di tempatKu dengan berjalan, maka Aku akan datang dengan berlari. Barangsiapa yang kembali dengan membawa kesalahan hampir sepenuh bumi, asalkan ia tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku, maka Aku akan mengampuni semua kesalahannya." (HR Muslim)

Begitu luasnya ampunan Allah. Namun demikian adakalanya keburukan yang dilakukan manusia juga terkait dengan hubungannya dengan sesamanya. Selain memperbanyak istighfar dan taubatan nashuha, manusia diperintahkan untuk selalu berbuat kebaikan. Yang demikian itu dapat menghapus keburukan, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam,

.

"Bertaqwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan ikutilah keburukan itu dengan kebaikan, niscaya akan menghapusnya, dan berakhlaklah kepada manusia dengan akhlak yang baik." (HR At-Tirmidzi)

Ramadhan masih berada di tengah-tengah kita. Sebentar lagi akan memasuki sepuluh hari kedua di mana Allah membuka luas pintu-pintu pengampunan. Maka perbaruilah taubat, banyaklah melakukan kebaikan dan bermuamalah dengan akhlak terpuji.

#Demak,22042021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun