fatmasari titien
fatmasari titien Penulis

ibu profesional, pembelajar dan pegiat sosial.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Shalawat

8 Mei 2021   08:23 Diperbarui: 8 Mei 2021   08:23 3533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shalawat
Dok. Ummu Musthafa

Ada dua tradisi sunnah yang berlaku setiap selesai mengakhiri majelis ilmu ataupun kegiatan ibadah lainnya. Tradisi ini adalah membaca Qur'an Surah Al Ashr dan bacaan shalawat atas nabi.

Yang pertama, membaca Surat Al Asr merupakan salah satu anjuran sebelum meninggalkan suatu majelis. Surat ini bisa menjadi pengingat agar seseorang tidak termasuk ke dalam golongan yang merugi.

Para sahabat radhiallahu anhu terbiasa merutinkan surat Al-'Ashr (saat berpisah dari majelis). Amalan tersebut tentu ada petunjuk dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam.

Dari Abu Madinah Ad-Darimi, ia berkata, "Jika dua orang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam itu bertemu, mereka tidaklah berpisah sampai salah satu di antara keduanya membaca 'wal 'ashr innal insana lafii khusr ...'. Lalu salah satu dari keduanya mengucapkan salam untuk lainnya." (HR. Abu Daud dalam Az-Zuhd)

Maka Allah ta'ala pun telah memuji para sahabat dalam QS Attaubah:100,

"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. "

Yang kedua, membaca shalawat atas nabi sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam,

"Tidaklah suatu kaum duduk-duduk pada suatu majelis sedang mereka di dalamnya tidak berdzikir kepada Allah dan tidak pula bershalawat kepada Nabi mereka, kecuali penyesalan akan menimpa mereka. Jika Allah berkehendak menyiksa mereka, maka Dia akan menyiksanya; jika Dia berkehendak mengampuninya, maka Dia akan mengampuninya". [HR. Tirmidzi)

Berkata Imam Al Munawi rahimahullah, "Maka, dianjurkan untuk menyebut nama Allah dan bershalawat atas Rasul-Nya ketika hendak bangun dari majelis, dan kesimpulannya bahwa sunnah dalam berdzikir dan shalawat dengan lafaz mana pun, tetapi yang lebih sempurna adalah dzikir dengan: Maha Suci Engkau, Ya Allah dengan memujiMu, Aku bersaksi Tiada Ilah Kecuali Engkau, aku memohon ampunan--Mu, dan aku bertobat kepada--Mu. Sedangkan bacaan shalawat atas Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam adalah bacaan yang ada pada akhir tasyahud." (dalam Faidh Al Qadir)

Shalawat adalah dzikir yang utama dan diperintahkan Allah ta'ala sebagai bentuk salam dan penghormatan kepada Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam. .

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." [Al-Ahzaab: 56]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun