Kurma
"kaaaakkk...kaaaaakkk...!!!" seorang gadis kecil berlarian ke arahku sambil terus berteriak. Aku menoleh dan menghentikan langkahku. Kuamati kaki kecilnya menapak trotoar dengan cepat. Wajahnya yang mungil basah oleh peluh. Nafasnya tersengal-sengal dan berusaha mengeluarkan kata-kata kepadaku.
"ada apa dik ? kamu manggil kakak ?" tanyaku begitu ia ada di hadapanku
Ia mengangguk cepat, "ini kak..." katanya sembari menyodorkan sebuah dompet berwarna putih
Mataku terbelalak, "eh ini dompet kakak...kok bisa ada sama kamu dik ?"
"iya kak, tadi jatuh di sebelah sana...trus Aminah ambil...Aminah kejar kakak..." jelasnya sambil menunjuk ke arah ujung jalan
Aku meraih dompetku dan tak henti-hentinya bersyukur. Bagaimana tidak, selain ada uang THR dari perusahaan yang baru saja kuterima, juga ada beberapa kartu dan surat-surat penting lainnya. Kubuka dan kucek dompetku. Masih lengkap. Tidak kurang satu apapun.
Aku mengambil posisi jongkok, mensejajarkan diri dengan gadis kecil nan baik hati di hadapanku ini, "Nama kamu Aminah ya ? makasih banyak ya Aminah...kamu masih kecil tapi udah berhati mulia...dompet ini sangat berharga untuk kakak...kalau sampai hilang, waaahhh bisa-bisa kakak nggak jadi lebaran deeehhh...hehee..."
Gadis kecil itu tersenyum, "iya kak..."
"Trus, tadi waktu nemuin dompet kakak, Aminah lagi ngapain di jalan itu ?"
"abis ngantar kue takjil kak..."
"kue takjil ? ngantar kemana ? kamu jualan kue takjil ?"