Kurma
Aminah ikut tertawa kecil. Menambah manis wajahnya.
"kenapa ? Aminah nggak suka menu makanannya ?" tanyaku penuh selidik
"Suka kak...pasti enak-enak makanan di sini...tapi Aminah teringat ibuk di rumah..." jawab Aminah. Matanya menerawang
Aku mulai penasaran dengan sosok Aminah, "Emang ibuk kenapa ? atau Aminah harus buru-buru pulang ya ? dicariin ibuk ya karena belum pamit mau buka puasa sama kakak ?"
"bukan kak...mmmm...mmmm..."
"jadi kenapa ? Aminah bilang dong sama kakak...nggak papa..."
"Aminah minum air teh aja kak...makannya diganti kurma ya...boleh ya kak ?" pintanya dengan wajah mengiba
Aku terhenyak seketika. "Aminah kepengen makan kurma ?"
Lagi-lagi Aminah menggeleng, "bukan Aminah kak...tapi buat ibuk..." jawabnya polos
Pelupuk mataku mulai menghangat. Buliran airmata sesaat lagi akan tumpah membasahi pipiku. Jawaban dan alasan Aminah membuatku tak mampu berkata-kata.
"Ibuk Aminah kepengen makan kurma ?" tanyaku setengah terisak