Ramadan, Momen Tepat untuk Meneladani Sifat-Sifat Wajib Rasulullah
Bagi yang terbiasa berbohong barangkali akan terasa sangat berat untuk dapat keluar dari jerat kebohongan. Namun jangan berkecil hati, jika kita memang benar-benar punya niat baik untuk bertaubat inshaaAllah Allah SWT akan memudahkan segala sesuatunya. Karunia Allah SWT akan datang pada orang-orang tulus ikhlas ingin bertaubat hanya karenaNya.
Ingatlah, bahwa kita tidak pernah tahu perbuatan baik mana yang akan mengantarkan kita mendapat karunia-Nya. Jadi, jangan pernah memilih-milih dalam hal berbuat baik. Sebab bisa jadi dari perbuatan jujur yang dianggap kecil, justru itu yang diterima oleh Allah SWT.
Menjaga Amanah, Mampukah Kita ?
Sifat Rasulullah berikutnya adalah amanah, yaitu dapat dipercaya. Rasulullah selalu menjaga kepercayaan yang diberikan oleh orang lain.
Hal ini terlihat ketika Rasulullah pernah bekerja membantu Khadijah dalam berdagang. Selama bekerja dengan Khadijah, tak pernah sekalipun Rasulullah mengkhianati dan mencurangi Khadijah, baik dalam takaran maupun timbangan dagangan. Rasulullah sangat menjaga amanah yang diberikan Khadijah kala itu. Dan, hal inilah yang membuat Khadijah begitu mengaguminya dan kemudian menikahinya dan bersama-sama berjuang di jalan Allah SWT.
Merefleksikan pada kehidupan saat ini, mampukah kita meneladani sifat amanah Rasulullah ? Sementara kita masih kerap mencurangi pekerjaan di kantor, menyepelekan kepercayaan orang lain atau bahkan mengkhianati sebuah kepercayaan dalam suatu hubungan.
Apalagi kita tahu, maraknya kasus korupsi semakin menambah rapor merah keberadaan amanah dalam suatu kepercayaan yang telah diembankan. Lantas, dimanakah amanah itu kini ?
Fathonah, Cerdas dan Bijak dalam Bertindak
Sifat wajib Rasulullah lainnya adalah Fathonah, yaitu cerdas. Ya, kecerdasan adalah menjadi ciri Rasulullah. Allah SWT menganugerahkan kecerdasan kepada Rasulullah agar Rasulullah dapat menegakkan kebenaran Islam di tengah kaum jahiliah yang berada dalam kubangan masa kebodohan.
Dengan sifat Fathonah yang dimiliki, beliau berupaya mengubah zaman kebodohan menjadi zaman Islam yang datangnya dari Allah SWT.
Di masa kini, budaya hedonis barangkali mengisyaratkan "kembali" nya zaman jahiliah. Manusia begitu mudah diperdaya oleh teknologi dan segala bentuk kemewahan. Manusia mulai kehilangan arah, meninggalkan ilmu pengetahuan hanya untuk kesenangan sesaat.
Bahkan, tak jarang kaum intelek yang berilmu pun lalai akan ilmu yang dimilikinya. Padahal, seharusnya semakin berilmu maka kita akan semakin menjadi orang yang bijak dalam berperilaku.
Meraih ilmu setinggi langit adalah baik, namun akan lebih baik jika dibarengi dengan Perilaku bijak dan peduli dengan lingkungan di sekitar kita. Seperti halnya Rasulullah yang memiliki kecerdasan namun tetap santun, sederhana dan bijak dalam bertutur dan berperilaku.