Fifin Nurdiyana
Fifin Nurdiyana Administrasi

PNS, Social Worker, Blogger and also a Mom

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tradisi Berkumpul Keluarga, Momen Lebaran Ditunggu Sekaligus Ditakuti, Kok Bisa ?

29 April 2022   16:23 Diperbarui: 29 April 2022   16:24 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tradisi Berkumpul Keluarga, Momen Lebaran Ditunggu Sekaligus Ditakuti, Kok Bisa ?
Ilustrasi mengobrol bersama (sumber:via beautynesia.id)


Keempat, Untuk kaum perempuan atau ibu-ibunya coba ambil topik masakan, tren mode busana atau tentang tips menjaga kesehatan keluarga.


Kelima, topik lainnya yang bisa jadi bahan obrolan seru adalah tentang seputar dunia politik. Sangat luas pembahasannya, misalnya tentang isu-isu terkini, tentang fakta-fakta politik, dll. Meski kadangkala terasa berat topiknya, namun ini seru dan dapat meningkatkan pengetahuan kita terutama seputar isu-isu terbaru.


Nah, itu adalah sebagian dari fakta yang kerap terjadi ketika sedang berkumpul bersama di momen lebaran. Tidak perlu ditakuti apalagi sampai menjadi momok seram selama kita tahu bagaimana harus bersikap sesuai dengan norma yang berlaku saat berkumpul bersama.


Bagaimana sikap kita selama mengobrol bersama ?


Pertama, hal pertama dan utama adalah saling memahami dan sepakati dengan diri sendiri bahwa apa yang terjadi selama berkumpul adalah suatu hal yang lumrah. Yang kita hadapi adalah banyak orang dengan berbagai karakter, ada yang baik, pendiam, cerewet, nyinyir, dll. Jadi, setiap apa yang terasa menyakitkan tidak perlu diambil hati. Tetap utamakan nilai dari kebersamaan dalam keluarga.


Kedua, berbicaralah dengan nada dan sikap yang santun. Ketika kita bicara dengan tenang dan santun, orang lain pun akan menerima dengan hal yang sama.


Ketiga, selingi dengan humor untuk mencairkan suasana. Tidak perlu tegang sekali, karena hakikatnya berkumpul bersama keluarga saat lebaran adalah untuk menciptakan kehangatan bukan unjuk diri.


Keempat, Sediakan hidangan yang sepantasnya. Hidangan ini dapat membantu mencairkan dan menghidupkan suasana loh !


Kelima, hindari ego yang berlebihan. Tidak ada salahnya mengalah untuk hal-hal tertentu agar kebersamaan tidak ternodai dengan adanya konflik akibat ego masing-masing.


Keenam, hindari topik obrolan sensitif seperti yang dijelaskan diatas ya. Baiknya, pilih topik yang ringan dan tidak saling menyinggung satu sama lain.


Nah, bagaimana ? masih khawatir atau takut menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan saat berkumpul bersama di momen lebaran ? Kalau iya, siapkan jawabannya dari sekarang ya hehee...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun