Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/
Tips Atur THR bagi Pekerja Kantoran dengan Bijak
Jujur saja saya cukup terkejut ketika melihat artikel yang saya tulisan tahun lalu bisa nangkring di posisi featured article Kompasiana. Maklum, untuk mendapatkan posisi featured article bagi saya cukup istimewa karena memang bisa dihitung jari artikel-artikel yang saya buat bisa nangkring di situ.
Temanya juga kebetulan berkaitan dengan tema samber thr hari ini yaitu tentang pengelolaan Tunjangan Hari Raya. Yang menarik, tahun lalu saya masih menjadi seorang pekerja lepas. Terhitung Februari 2019 lalu akhirnya saya melepas gelar tersebut. Gelar yang diidam-idamkan banyak orang karena bisa bekerja di mana saja tanpa batasan ruang dan waktu.
Baca Inilah 8 Tradisi Unik di Bulan Ramadan
Jujur saja, selama satu tahun menjadi seorang pekerja lepas ada banyak duka dan suka. Salah satu dukanya adalah saat Lebaran hahaha. Iya, karena pekerja lepas harus menyiapkan THR dan bonusnya sendiri.
Tapi, momen itu segera saya syukuri karena ternyata ada yang lebih sengsara daripada saya. Salah satunya teman saya yang baru bergabung di kantor yang sama tapi tidak mendapatkan THR meski Lebarang kurang dari 3 minggu lagi. Rasanya seperti perasaan Luna Maya yang ditelikung sama Syahrini hahahahaha.
Untuk itulah bagi para pekerja kantoran jangan kufur nikmat. Syukuri berapapun THR yang Anda dapatkan. Karena masih banyak orang lain yang tidak mendapatkan THR atau merelakan THRnya hilang begitu saja demi sesuatu yang lebih besar yang ia kejar.
Nah, karena saya sudah jadi pekerja kantoran lagi, mau share sedikit saja pengalaman cara mengelola THR bagi para pekerja kantoran. Salah satu masalah umum yang dihadapi adalah THR cuma numpang lewat aja, iya kan?
Supaya THR berasa banget di kantong, berikut ini beberapa tips atur THR dengan bijaksana bagi para pekerja kantoran.
Sisihkan Dulu untuk Zakat, Infak, dan Sedekah
Sebagai seorang muslim yang taat, zakat adalah salah satu rukun Islam yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja, Belum sah Islamnya jika rukunnya tidak ditunaikan. Oleh karena itu, zakat menjadi media untuk mensucikan harta dengan membagikannya kepada yang membutuhkan.
Tuhan Maha Adil dan tak pernah meminta lebih banyak dari penghasilan yang kita dapat. Zakat yang harus disisihkan hanya 2,5 persen saja untuk Zakat Mal. Sedangkan untuk Zakat fitrah bisa dibayarkan dalam bentuk beras maupun uang tunai. Besaran zakat fitrah sama dengan 3,5 liter atau 2,7 kilogram beras.
Sedangkan jika ingin diganti dengan uang tunai, tentu harus seharga beras atau makanan pokok tadi. Melihat harga beras pandan wangi di marketplace harganya sekitar Rp25.000 per kilogram. Artinya jika zakat Anda ingin dibayar dengan uang tunai, kira-kira persiapkan saja sebesar Rp75.000 per orang.
Pisahkan untuk Investasi atau Masa Depan
Ini dia yang alpa atau sering lupa. Beberapa ahli perencanaan keuangan justru menyarankan untuk memisahkan alokasi dana masa depan dan investasi di awal bulan atau saat mendapatkan THR. Hal ini dilakukan agar uang THR tidak habis duluan tak bersisa sehingga tidak bisa menyisihkan untuk tabungan apalagi investasi.
Belakangan memang saat ini warganet mulai melek dengan investasi pasar modal seperti reksa dan saham. Nah, model investasi jangka panjang ini yang sebetulnya cocok bagi para pekerja yang lebih melek finansial.
Lalu berapa persen alokasi dana yang harus disiapkan untuk masa depan dan investasi. Nah, ada salah satu teori yang menyebutkan dengan pembagian 40,30,20,10.
- 10 untuk investasi atau masa depan
- 20 untuk proteksi
- 30 untuk cicilan-cicilan
- 40 untuk kebutuhan bulanan
Karena THR bukan untuk kebutuhan bulanan artinya bisa juga tuh alokasi investasi dan masa depan lebih dari 10 persen. Taruh lah 20 persen. Jika THR Anda sebesar Rp5 juta, artinya Anda bisa menyisihkan sebesar Rp1 juta. Masih terasa kecil? Ya bisa ditambah lagi sesuai dengan kebutuhan. Kuncinya adalah di perencanaan. Jadi, selain lakukan perencanaan dulu, mau disalurkan ke mana saja uang THR Anda.
Alokasikan untuk Angpao Lebaran
Tradisi angpao Lebaran memang sepertinya sulit untuk dihindari. Bagi para pekerja yang sudah punya penghasilan sendiri seperti ada aturan tidak tertulis untuk memberikan angpao Lebaran kepada saudara, keponakan, atau anak-anak tetangga yang masih kecil.
Simbol berbagi ini juga sebetulnya bisa merekatkan hubungan. Anak-anak akan mengingat dengan kuat siapa om atau tantenya yang paling sering memberikan duit merah, hahahahahaha.
Bukan soal nominalnya tapi keikhlasannya. Malahan kadang-kadang saya hanya memberikan beberapa lembaran dua ribu rupiah tapi dengan uang yang baru, gress dari Bank hahahaha. Kesannya jadi terasa mewah dan mahal. Meski nominalnya hanya senilai uang parkir di mini market. Percayalah, anak-anak akan tetap senang kok mendapatkan angpao Lebaran. Apalagi jika diberikan dengan amplop tematik lucu nan menggemaskan.
Ambil untuk Kebutuhan Mudik dan Lebaran
Buat anak pekerja perantauan, momen mudik Lebaran memang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Kebutuhan mudik dan Lebaran tentu akan menjadi alokasi dana paling besar sepanjang tahun.
Jika memang berulang setiap tahun kenapa tidak dipersiapkan setahun sebelumnya? Cara ini bisa dilakukan sama halnya ketika ingin berkurban. Kita bisa menabung sejumlah uang hingga pada saatnya nanti dibelikan seekor kambing.
Begitu juga dalam menyiasati gaji pekerja kantoran yang mungkin cuma cukup buat tiket pesawat Pulang Pergi Jakarta-Medan hahaha. Jangan khawatir kawan, tiket pesawat katanya bakal turun kok.
Baca Bagaimana Cara Abang Ojol Jaga Stamina Saat Puasa?
Gunakan Rekening Terpisah Agar Tidak Boros
Di antara tips lain yang juga tidak bisa dipisahkan adalah rekomendasi para ahli perencana keuangan tentang memisahkan rekening pendapatan atau gaji dengan rekening masa depan.
Jadi, buat yang masih menyatukan semua pemasukan dalam satu rekening, mendingan berpikir ulang untuk menata kembali keuangan Anda. Inilah yang saya lakukan saat menjadi pekerja lepas. Saya memisahkan mana rekening untuk memenuhi kebutuhan bulanan dan rekening lain untuk hasil usaha atau bonus lain. Selama rekening untuk kebutuhan bulan sudah aman, saya bisa langsung mengalokasikan tambahan penghasilan ke rekening lain secara khusus.
Buat yang males ribet, sekarang malah sudah ada kemudahan untuk buka rekening lewat aplikasi. Beneran, inovasi ini menjawab kebutuhan masyarakat digital saat ini yang ingin serba dibikin simpel.
Layanan ini bisa didapatkan lewat aplikasi BCA mobile. Nah, unduh aja dulu aplikasinya di Google Play Store maupun App Store dengan mudah.
4 Langkah Mudah Buka Rekening Lewat BCA Mobile
- Unduh BCA Mobile
- Siapkan dokumen dan data diri dengan lengkap
- Verifikasi data melalui video call dengan CS BCA
- Setoran awal bisa lewat setor tunai di ATM tanpa kartu atau transfer
Panduan dan simulasinya bisa tonton video berikut ini ya.
Pengalaman ini tentu langkah maju, karena saat ini untuk mengajukan pinjaman online saja sudah cukup hanya lewat aplikasi.
Dengan hadirnya fitur baru dari BCA Mobile, membuka rekening baru hanya lewat aplikasi, tentunya kita berharap makin banyak orang yang mulai melek keuangan sehingga bisa mengatur pengeluarannya dengan bijaksana.
Kira-kira mau berapa persen THR yang akan Anda tabungkan?
Facebook: Dzulfikar
https://www.facebook.com/dzulfikar