Dzulfikar
Dzulfikar Full Time Blogger

Blogger dan Content Creator. Member Kompasiana sejak Juni 2010. Aktif menulis di blog bangdzul.com dan vlog https://www.youtube.com/@bangdzul/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kata Ayah Mertua, Mudik Jadi Tidak Berkesan karena Hal Ini...

2 Juni 2019   22:49 Diperbarui: 2 Juni 2019   22:59 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kata Ayah Mertua, Mudik Jadi Tidak Berkesan karena Hal Ini...
Saat berada di Kapal menuju Madura / dok.pribadi

One Way efektif bagi para pemudik / dok.pribadi
One Way efektif bagi para pemudik / dok.pribadi

Berbekal informasi dari beberapa media online, akhirnya pada saat memasuki gate Cikarang Utama baru setelah Dawuan, kami mengambil jalur paling kanan.  Inilah yang bikin saya bersemangat. Praktis jalur one way bisa kami nikmati dari Cikarang Utama hingga Brebes atau dari km 70 sampai dengan km 263. 

Kira-kira pukul 13.00 saya sudah melewati Cirebon dan singgah untuk salat zuhur terlebih dahulu kemudian melanjutkan perjalanan. Di situlah saya bergantian mengemudi dengan ayah mertua.

Sementara saya istirahat, ternyata jalur one way dilanjutkan hingga exit tol Semarang. Yang jelas di exit tol inilah kepadatan mulai terjadi lagi karena penumpukan dan meningkatnya volume kendaraan. Barulah saat adzan maghrib, kami sudah tiba di Salatiga. Awalnya ingin berbuka di rest area sebelum Salatiga ternyata sudah ditutup oleh petugas dan diarahkan untuk exit tol Salatiga. Beruntung saya bisa menikmati sunset. Sayang karena saya sudah bergantian mengemudi, tidak sempat mengabadikan keindahannya.

Sebelum exit tol Salatiga / dok.pribadi
Sebelum exit tol Salatiga / dok.pribadi

Kemudian kami berbuka di sebuah rumah makan yang berdekatan dengan pom bensin. Bensin sudah full tank diisi dari Pamulang tersisa satu seperempat tangki lagi saat tiba di Salatiga. Karena perjalanan masih panjang, akhirnya saya isi full tank lagi.  Perjalanan dilanjutkan, sampai pukul 10.00 malam kami tiba di Nganjuk, Jawa Timur. 

Esoknya (2/5) perjalanan dilanjutkan. Start dari Nganjuk pukul 10 pagi seharusnya sudah tiba di daerah Pogot, Surabaya pukul 11.00. Sayangnya saya keder, jadi malah ambil jalur ke Bandara Juanda. Terpaksa putar balik dan ambil jalur darat, non tol. Tiba di Pogot sekitar pukul 12.00 lewat. Istirahat sebentar kemudian lanjut ke Madura melewati pelabuhan Tanjung Perak menuju Kamal. 

Sebelum memasuki Pelabuhan Tanjung Perak / dok.pribadi
Sebelum memasuki Pelabuhan Tanjung Perak / dok.pribadi

Telat beberapa menit, akhirnya baru bisa naik kapal pukul 17.00 kurang. Di sinilah saya keder, karena jam berbuka puasa di Madura ternyata lebih cepat. Pukul 17.19 ternyata sudah adzan maghrib dan akhirnya kami pun berbuka puasa di kapal.

"Seru banget ya, ini pertama kalinya kita buka puasa di kapal" kata si sulung.

Rencananya ingin mengejar waktu ke Bebek Sinjay saat berbuka tapi sepertinya tidak terkejar. Akhirnya malah mampir ke rumah saudara di Perumnas Kamal. Barulah melanjutkan lagi ke Surabaya via Jembatan Suramadu. Untuk melunasi rasa penasaran istri dan ibu mertua yang ingin melihat jembatan sepanjang 5 km yang menghubungkan Surabaya dan Madura. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun