Fikri Hadi
Fikri Hadi Dosen

Dosen Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra Surabaya || Sekjen Persatuan Al-Ihsan. Mari turut berpartisipasi dalam membangun pendidikan, sosial, ekonomi umat di Persatuan Al-Ihsan.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Hikmah Ramadan: Teladan Kehidupan Keluarga Umar bin Khattab RA sebagai Pejabat Publik

12 April 2023   16:15 Diperbarui: 12 April 2023   16:28 1435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hikmah Ramadan: Teladan Kehidupan Keluarga Umar bin Khattab RA sebagai Pejabat Publik
Makam Umar bin Khattab r.a., Khalifah Kedua pada masa Khulafaur Rasyidin - satu kompleks dengan Makam Rasulullah Muhammad SAW dan Abu Bakar r.a. (Sumber : Situs Bincang Syariah)

Dalam satu riwayat dikisahkan bahwa putranya, Abdullah bin Umar pernah membeli seekor unta, kemudian menitipkannya di lahan khusus hewan-hewan sedekah. Ketika unta itu telah gemuk, ia membawanya ke pasar.

Ayahnya, Umar bin Khattab, masuk pasar dan melihat unta gemuk tersebut. Umar lantas bertanya, "Milik siapa unta ini?"

Seseorang menjawab, "Milik Abdullah bin Umar."

Mendengar jawaban tersebut Umar berkata, "Wahai Abdullah, hebat, hebat... anak Amirul Mukminin."

Umar kemudian bertanya pada Abdullah bin Umar, "Unta apa ini?"

Abdullah menjawab, "Unta yang aku beli, aku menaruhnya di lahan khusus hewan-hewan sedekah. Aku ingin mendapat (pangan ternak) sebagaimana kaum muslimin mendapatkannya."

Umar kemudian berkata, "Lalu orang-orang akan berkata, 'Gembalakan unta anak Amirul Mukminin, beri minum unta Amirul Mukminin.' Wahai Abdullah bin Umar, ambillah modalmu (dari penjualan unta itu) dan serahkan keuntungannya pada Baitul Maal.

Dalam satu kisah lainnya, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar sempat menggunakan pakaian dan alas kaki yang terbilang mewah saat masih kecil. Umar langsung menghampiri dan memukul ringan Abdullah hingga menangis.

Putri Umar, Hafshah yang melihat hal tersebut langsung bertanya. "Wahai ayah, mengapa engkau memukulnya?"

"Abdullah tampak kagum dengan apa yang dipakainya. Aku menginginkan anak-anakku jauh dari sikap sombong," jawab Umar. Sebegitunya Umar mendidik keluarganya agar jauh dari sifat sombong.

Namun bukan berarti Umar menghendaki agar seseorang berpenampilan yang tidak pantas. Dalam riwayat lain, suatu ketika, Umar pernah menegur seorang gubernurnya di Yaman. Sebab, sang gubernur ini diketahui gemar mengenakan pakaian dan wewangian yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun