Masjid Jogokariyan Siapkan 2.500 Porsi Takjil Gratis Selama Ramadan
Erni mengatakan bahwa beliau baru pertama kali datang untuk berbuka di Masjid Jogokariyan ini dengan datang bersama suami, saat ditanyai Erni juga mengaku bahwa punya keinginan lagi untuk datang berbuka puasa di Masjid Jogokariyan ini .
" Acara dan konsepnya menarik,namun jalanan menuju masjid disekiataran pasar sore Ramadhan nya masih semrawut dan lalu lalang kendaraan yang belum dapat terkondisi dengan baik", tegas Erni.
Memang konsep bulan puasa di sekitaran Masjid Jogokariyan ini bersamaan dengan adanya pasar sore atau KRJ (Kampung Ramadhan Jogokariyan).Di pasar tersebut banyak pedagang UMKM yang mayoritas dari warga sekitar yang membuka stand mulai dari menjual gorengan,makanan tradisional,makanan kekinia,minuman segar,minuman hangat, makanan berat seperti paket nasi, dan masih banyak lagi.
Harga yang di tawarkan relatif murah dan tidak ditekan dengan harga yang mahal, cocok bagi anak rantau yang memiliki budget tidak terlalu banyak untuk berbuka puasa.
KRJ telah diadakan sedari lama dan ini yang ke-18 , Acara resmi pembukaan KRJ di Masjid Jogokariyan telah resmi dibuka pada tanggal 2 April 2022 oleh Wakil Walikota Yogyakarta yang didampingi dengan aparatur pemerintah daerah setempat.
Karena ini masih musim pancaroba yang tidak bisa ditebak, misal pagi sampai siang panas dan terang benderang namun sore hingga malam biasanya hujan deras disertai angin yang kencang. Maka dari itu, di sarankan bagi masyarakat yang ingin "ngabuburit" untuk berjaga jaga membawa jas hujan , payung, dan sandal ganti.
Begitu banyak antusias masyarakat yang berdatangan dalam memeriahkan dan menyambut puasa selama bulan Ramadhan di sekitaran Masjid Jogokariyan, menilik dari sejarah dan asal usul masjid ini.
Di kutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia" Masjid Jogokariyan awal mula dibangun pada tahun 1966. Pembangunan Masjid Jogokariyan tidak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada waktu itu, Sultan Hamengkubuwono membuka Kampung Jogokariyan karena sesaknya ndalem Beteng Baluwerti di Keraton. Maka, bergodo-bergodo Prajurit Kesatuan Keraton dipindahkan ke selatan benteng, tepatnya di utara Panggung Krapyak atau Kandang Menjangan. Tempat itu kemudian dijadikan tempat tinggal para prajurit keraton yang sesuai dengan Toponemnya dinamakan "Kampung Jogokariyan . "
Selain bulan Ramadhan Masjid Jogokariyan ini juga telah memiliki banyak program aktif yang dikelola oleh ta'mir masjid sebagaimana langkah strategis dan praktis untuk menjadikan Masjid Jogokariyan sebagai pusat peradaban umat muslim terutama di daerah Yogyakarta.