Masjid Jogokariyan Siapkan 2.500 Porsi Takjil Gratis Selama Ramadan
Momen Ramadhan merupakan momen yang di tunggu bagi setiap umat muslim yang menjalani.Setiap umat muslim yang telah memenuhi syarat puasa (beragama islam,baligh,berakal,sehat,mampu,tidak dalam perjalanan,suci dari haidh dan nifas) maka wajib hukumnya untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah ini.
Puasa yang sesuai dengan syariat islam adalah dengan menahan diri dari makan minum dan semua perbuatan yang dapat membatalkan puasa dari terbitnya matahari hingga matahari tenggelam dengan diawali niat yang sudah tercantum dalam kitab suci Al-Qur'an.
Banyak dari masyarakat memanfaatkan waktu menjelang berbuka puasa dengan kegiatan "ngabuburit" , biasanya masyarakat akan mencari makanan atau minuman yang siap saji yang mungkin sebgai tambahan menu berbuka di rumah.
Namun banyak juga masyarakat yang memilih buka bersama di masjid yang menyediakan takjil, karena biasanya takjil akan dibagikan secara gratis alias tanpa pungutan biaya.Salah satunya yaitu Masjid Jogokariyan yang terletak di Jl.Jogokaryan No.36,Mantrijeron,Yogyakarta.
Masjid Jogokariyan ini tiap harinya menyediakan sekitar 2.500 porsi takjil bagi jamaah yang ingin berbuka puasa di masjid tersebut, kadang penyediaan porsi juga bisa bertambah setiap harinya.
Sembari menunggu waktu berbuka para jamaah di sediakan tempat dan kerpet oleh panitia kegiatan tersebut sembari dibagikan makanan dan minuman. Menu makanan yang disajikan setiap hari berbeda-beda, dengan dapat sembari mendengarkan pengajian atau ceramah yang diberikan oleh pembicara yang setiap harinya berbeda pula.
Untuk pengajian atau ceramah menjelang berebuka ini di mulai sekitar pukul 17.00 WIB dilanjutkan dengan berdoa,setelah itu berbuka puasa bersama dan dilanjut solat maghrib berjamaah. Di sarankan bagi anda untuk tetap mematuhi protocol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan ,berjaga jarak,dan diusahakan membawa peralatan ibadah sendiri selain untuk melindungi penularan Covid-19 juga dikarenakan jamaah yang banyak dan membludak stok mukena maupun sarung kurang mencukupi.
Jika bagian bawah masjid sudah banyak dan penuh untuk jamaah yang datang terlambat atau tidak kebagian tempat, tenang jangan khawatir karena panitia telah mengarahken ke lantai dua dan tempat laim yang sudah di siapkan.
Penulis mewawancarai salah seorang jamaah masjid yang hadir dalam kegiatan ini pada tanggal 3, April 2022 yaitu dengan Erni Handayani (Ibu Rumah Tangga) yang berasal dari Jawa Barat namun sekarang berdomisili Yogyakarta.
Erni mengatakan bahwa beliau baru pertama kali datang untuk berbuka di Masjid Jogokariyan ini dengan datang bersama suami, saat ditanyai Erni juga mengaku bahwa punya keinginan lagi untuk datang berbuka puasa di Masjid Jogokariyan ini .
" Acara dan konsepnya menarik,namun jalanan menuju masjid disekiataran pasar sore Ramadhan nya masih semrawut dan lalu lalang kendaraan yang belum dapat terkondisi dengan baik", tegas Erni.
Memang konsep bulan puasa di sekitaran Masjid Jogokariyan ini bersamaan dengan adanya pasar sore atau KRJ (Kampung Ramadhan Jogokariyan).Di pasar tersebut banyak pedagang UMKM yang mayoritas dari warga sekitar yang membuka stand mulai dari menjual gorengan,makanan tradisional,makanan kekinia,minuman segar,minuman hangat, makanan berat seperti paket nasi, dan masih banyak lagi.
Harga yang di tawarkan relatif murah dan tidak ditekan dengan harga yang mahal, cocok bagi anak rantau yang memiliki budget tidak terlalu banyak untuk berbuka puasa.
KRJ telah diadakan sedari lama dan ini yang ke-18 , Acara resmi pembukaan KRJ di Masjid Jogokariyan telah resmi dibuka pada tanggal 2 April 2022 oleh Wakil Walikota Yogyakarta yang didampingi dengan aparatur pemerintah daerah setempat.
Karena ini masih musim pancaroba yang tidak bisa ditebak, misal pagi sampai siang panas dan terang benderang namun sore hingga malam biasanya hujan deras disertai angin yang kencang. Maka dari itu, di sarankan bagi masyarakat yang ingin "ngabuburit" untuk berjaga jaga membawa jas hujan , payung, dan sandal ganti.
Begitu banyak antusias masyarakat yang berdatangan dalam memeriahkan dan menyambut puasa selama bulan Ramadhan di sekitaran Masjid Jogokariyan, menilik dari sejarah dan asal usul masjid ini.
Di kutip dari Wikipedia Bahasa Indonesia" Masjid Jogokariyan awal mula dibangun pada tahun 1966. Pembangunan Masjid Jogokariyan tidak terlepas dari dinamika sosial yang terjadi di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Pada waktu itu, Sultan Hamengkubuwono membuka Kampung Jogokariyan karena sesaknya ndalem Beteng Baluwerti di Keraton. Maka, bergodo-bergodo Prajurit Kesatuan Keraton dipindahkan ke selatan benteng, tepatnya di utara Panggung Krapyak atau Kandang Menjangan. Tempat itu kemudian dijadikan tempat tinggal para prajurit keraton yang sesuai dengan Toponemnya dinamakan "Kampung Jogokariyan . "
Selain bulan Ramadhan Masjid Jogokariyan ini juga telah memiliki banyak program aktif yang dikelola oleh ta'mir masjid sebagaimana langkah strategis dan praktis untuk menjadikan Masjid Jogokariyan sebagai pusat peradaban umat muslim terutama di daerah Yogyakarta.
Programnya di antara lain ada Pemetaan Jamaah yaitu dengan tujuan mencatat sensus masjid yang ditujukan untuk mengetahui data-data dari jama'ah secara detail, mencakup potensi kebutuhan, peluang dan tantangan, tingkat pendidikan, pendapatan, serta kekuatan dan kelemahan. Pendataan itu dimaksudkan sebagai database dan peta dakwah agar kegiatan masjid bisa lebih tertata dan terarah.
Ada juga ''gerakan sisa infak nol rupiah" jika pada umumnya infak masjid disimpan dalam rekening masjid , pengurus masjid malah berupaya agar saldo infak dapat diberikan kepada jamaah setiap pekannya hingga habis menjadi nol rupiah, kecualiada beberapa perencanaan pembangunan atau renovasi tertentu .
Dan masih terdapat program yang bermanfat lainnya tujuannya adalah tidak lain untuk memaslahatkan umat agar dapat memiliki nilai guna, penyaluran hasil infak bermacam macam selain untuk dana operasional masjid, dapat digunakan untuk kebutuhan mendesak jamah atau warga yang tinggal di sekitar masjid.
Ramadhan full senyum dan full pahala bersama Masjid Jogokariyan, nah bagi anda mungkin yang berminat datang untu mengunjungi KRJ untuk "ngabuburit" sekaligus berbuka puasa bersama di Masjid Jogokariyan pihak masjid juga membuka peluang jika anda berminat berdonasi dengan Rp. 13.500 sudah bisa memberi satu porsi.