Raden Firkan Maulana
Raden Firkan Maulana Lainnya

Menulis untuk Kehidupan yang Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Lari di Bulan Ramadhan, Membuat Saya Tambah Sehat

11 Maret 2025   15:38 Diperbarui: 22 Maret 2025   08:44 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lari di Bulan Ramadhan, Membuat Saya Tambah Sehat
Lari di sore hari menjelang buka puasa (Dokumentasi Pribadi)

Di Bulan Ramadhan ini, saya menguatkan niat untuk tetap berolahraga. Salah satu olahraga kegemaran saya adalah berlari. Ketika sore hari tiba, di saat para tetangga dan teman-teman lebih banyak menghabiskan waktu untuk memperdalam ajaran Agama Islam baik itu di rumah dan mesjid, justru saya lebih sibuk menjalankan salah satu hobi saya, yaitu lari. 

Saya sudah lama hobi lari. Setiap minggu, minimal 4 hari saya lari. 1 hari lainnya istirahat. 1 hari lagi biasanya bersepeda atau jalan kaki. Saat dulu saat masih bekerja dan sering bepergian ke luar daerah, pasti saya selalu membawa sepatu lari. Malah sepatu kerja pernah lupa dibawa.

Lari menjadi suatu kebutuhan bagi. Jika saya tidak lari, seperti ada sesuatu yang hilang dalam keseharian hidup. Tubuh merasa tidak enak. Biasanya saya tidak lari dikarenakan sakit. Tapi alhamdulillah, saya jarang sakit. 

Umumnya, teman-teman pelari ada yang berhenti lari dulu selama Ramadhan. Ada berbagai alasan, ada yang mau fokus ibadah. Susah mencari waktu, dan sebagainya. Tapi kalau saya, tetap konsisten. Pokoknya harus lari.

 Pilih Waktu Berlari

Jika bulan-bulan lainnya, saya biasa lari di pagi hari. Jam 6 pagi saya keluar rumah dan berlari dengan berbagai rute yang sudah direncanakan. Lari di pagi hari buat saya lebih segar karena udara masih sejuk.

Nah di Ramadhan ini, saya berlari di sore hari. Tepatnya saya keluar rumah sekitar jam 16.30. Buat saya berlari sekitar 30 hingga 45 menit sudah cukup. Lari saya sudahi sekitar jam 17.00 atau 17.30.

Jadi, saya masih punya waktu untuk beristirahat sekitar 30 menit sebelum tiba waktu berbuka puasa. Setelah badan dingin dan keringat sudah tidak keluar lagi, barulah saya mandi.

Keuntungan berlari di sore hari tersebut bagi saya adalah waktunya berdekatan dengan adzan Magrib pertanda buka puasa. Jadi rasa haus seusai lari selesai tidak akan berlangsung lama.

Namun, waktu berlari di sore hari ini, akhir-akhir ini menghadapi kendala, yaitu cuaca ekstrem berupa hujan yang turun sejak siang hingga malam hari. Di Bandung, sudah hampir seminggu ini cuacanya tidak bersahabat. Hujan terus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

22 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

Fiksi Cerpen
Ramadan dan Keluarga

blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 20 
23 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 5

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 21
24 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 6

blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 22
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun