Hari Raya Idul Fitri dan Maknanya
Bulan Ramadan, bulan suci umat Islam sudah meninggalkan kita, begitu banyak amalan yang bisa dilakukan di bulan Ramadan tersebut. Kini, Hari Raya Idul Fitri telah tiba, hari raya yang merupakan momen seluruh umat Islam menyambut kemenangan setelah sebulan menjalankan puasa dan menahan hawa nafsu. Namun tidak lantas berpesta pora menyambut kedatangan Idul Fitri, memahami apa itu Hari Raya Idul Fitri dan maknanya akan mendekatkan diri pada Sang Pencipta sama halnya yang dilakukan saat beribadah di bulan Ramadan kemarin.
Kemenangan memang patut dirayakan, namun Islam sebagai agama yang kita anut juga mengajarkan banyak hal dan juga mengisyaratkan dengan hal-hal yang menggembirakan dan juga bernilai ibadah.
Kemenangan di Hari Nan Fitri
Sedih, bahagia semua bercampur aduk menjadi satu dalam suasana lebaran. Dalam Islam sendiri Idul Fitri dan lebaran memiliki makna yang mendalam, tidak hanya kembali ke fitrah namun juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar setelah menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Bahkan diambil dari buku How Did The Prophet & His Companions Celebrate Eid?, yang menyebutkan bahwa Rasulullah Nabi Muhammad SAW dan umat Islam pertama kali merayakan Hari Raya Idul Fitri pada tahun Hijriyah atau sekitar 624 M atau setelah Perang Badar.
Maka sangat wajar bila kita umat Muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia merayakan kemenangan dengan mengikuti tuntunan Nabi Besar Muhammad SAW. Tumpah ruah gema takbir dan sholat Ied menjadi momen luar biasa untuk menyambutnya dengan suka cita.
Makna Idul Fitri
Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal menjadi sebuah momen kemenangan umat Islam setelah mampu menahan segala hawa nafsu selama satu bulan penuh, dan juga Allah menjanjikan ampunan bagi orang yang melaksanakan ibadah shalat sunnah Idul Fitri atau Sholat Ied.
Idul Fitri sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Arab, yaitu 'Id' yang memiliki arti perayaan, dan 'Al-Fitr' yang memiliki arti sebagai buka puasa. Maka secara harfiah Idul Fitri diartikan sebagai hari raya atau perayaan berbuka pusa.
Buka puasa dalam hal ini adalah umat Muslim menyudahi atau sudah menyelesaikan puasa wajib selama satu bulan penuh di bulan Ramadan, hal ini juga diartikan sebagai kembali pada yang suci, yaitu bersih dari segala dosa, keburukan dan kesalahan.
Dalam hal ini Idul Fitri diartikan sebagai kembalinya seseorang dalam keadaan suci bebas dari segala dosa dan kesalahan.
Beberapa Hal yang Dilakukan dalam Merayakan Hari Raya Idul Fitri
Terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan dengan mengacu pada apa yang dilakukan Rasulullah, antara lain:
1. Memperbanyak membaca takbir.
Diriwayatkan, bahwa Rasululah SAW mengumandangkan takbir pada malam terakhir Ramadan sampai dengan pagi hari pada satu Syawal.
Hal ini sesuai dengan yang difirmankan Allah dalam Quran Surat Al-Baqarah ayat 185, yang artinya: "Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan dan bertakbirlah kalian kepada Allah".
2. Berhias dan juga memakai pakaian terbaik.
Berhias dalam hal ini adalah dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai sesuatu yang wangi dan juga mnggunakan pakaian terbaik.
3. Makan sebelum Shlat Idul Fitri
Sebelum melaksanakan shalat Idul Fitri Rasulullah biasa memakan kurma dengan jumlah yang ganjil, yaitu tiga, lima atau tujuh. Bahkan terdapat hadist yang menyebutkan Rasulullah tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan kurma dengan jumlah ganjil (HR Ahmad dan Bukhari).
4. Melaksanakan Shalat Idul Fitri.
Shalat Idul Fitri menjdi rangkaian yang dilakukan untuk menyambut kemenangan. Rasulullah juga menunaikan shalat Idul Fitri dengan kelurga dan para sahabat-sahabatnya.
5. Mengunjung rumah sahabat
Tradisi silaturahmi mengunjungi sanak saudara dan para sahabatnya sudah dilaksanakan sejak jaman Rasulullah. Hal ini pula yang dilakukan umat Islam, khususnya di Indonesia sampai saat ini.
Itu dia sedikti catatan dan informasi tentang "Hari Raya Idul Fitri dan maknanya". Semoga bermanfaat.