Jalan Kembar - Depan Tol Tongas Jadi Tempat Ngabuburit Favorit
Bulan Ramadan memang bulan yang sangat menyenangkan, banyak hal yang bisa dilakukan selain melaksanakan ibadah wajib. Bahkan mengisinya dengan hal positif, tentu menjadi hal yang sangat bermakna untuk mengisinya di bulan Ramadan ini.
Begitu pula dengan masyarakat Indonesia yang ternyata memiliki berbagai macam kebiasaan, tradisi menarik dan unik saat menunggu waktu berbuka. Salah satunya adalah "ngabuburit".
Apa Itu Ngabuburit?
Banyak orang yang mengartikan ngabuburit sebagai nongkrong di tempat tertentu di sore hari di bulan Ramadan.
Apa sebenarnya ngabuburit itu?
Mengambil informasi dari unpad.ac.id, "ngabuburit" sebenarnya adalah istilah dari Bahasa Sunda, dan saat ini istilah tersebut digunakan secara meluas tidak terbatas digunakan pada masyarakat Sunda saja.
Menurut Dr. Gugun Gunardi. M.Hum. yang merupakan seorang pakar Bahasa Sunda dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjajaran, kata 'ngabuburit' dalam bahasa Sunda ini diartikan sebagai "ngalantung ngadagoan burit" atau bermain sambui menunggu waktu sore.
Ngabuburit dalam bahasa Sunda berasal dari kata 'burit' yang berarti waktu sore, senja menjelang adzan Magrib, atau menjelang matahari terbenam.
Ngabuburit bisa diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan untuk menunggu waktu berbuka puasa yang dilakukan dengan mengunjungi tempat yang menarik.
Dengan berkembangnya jaman, kalau dahulu ngabuburit hanya sering dilakukan oleh anak muda saja, namun kini ngabuburit juga dilakukan oleh semua umur.
Tradisi ngabuburit pun banyak diisi dengan berbagai kegiatan dibawah ini:
- Jalan-jalan di sore hari.
- Membeli makanan dan minuman atau takjil untuk dinikmati di rumah.
- Mengaji di masjid di sekitar tempat tinggal.
- Bepergian ke tempat ramai.
Bahkan anak-anak sekolah senang berkumpul di tempat tertentu, seperti foodcourt, atau tempat sekolah berkumpul dan memesan makanan sambil menunggu waktu berbuka, dengan tujuan untuk menikmati buka bersama teman.
Mengapa Jalan Kembar Depan Tol Tongas Jadi Tempat Ngabuburit Favorit?
Istilah ngabuburit memang sudah menjadi istilah nasional tidak hanya dipergunakan oleh masyarakat Sunda saja, dan hal ini menjadi perkembangan bagus dan menjadi sebuah tradisi yang dilakukan menjelang buka puasa.
Bagaimana dengan anak-anak muda di daerah Tongas, Kabupaten Probolinggo dalam mengisi waktu berbuka puas? Ini yang menarik, Tongas merupakan sebuah kecamatan yang berada di sebelah barat dan masuk dalam wilayah Kabupaten Probolinggo.
Dari kata kunci judul tersebut, Tongas adalah salah satu akses atau pintu masuk menuju Gunung Bromo dan jalan kembar tersebut adalah sebuah jalan menuju pintu tol (masuk dan keluar), dan juga sebuah akses menuju ke arah Taman Wisata Bromo Tengger Semeru.
Sejak diresmikan dan dibukanya pintu tol Tongas ini pada tanggal 10 April 2019, jalan kembar ini sering menjadi tempat tongkrongan masyarakat, khususnya anak muda, apalagi di bulan Ramadan tiba. Di sore hari masyarakat khususnya anak muda dari berbagai desa di Kecamatan Tongas, berkumpul, duduk bersama, sambil menikmati senja.
Tentu saja tidak hanya anak muda saja, penulis juga menjadikan jalan kembar pintu Tol Tongas ini menjadi target tujuan akhir saat berolahraga sore atau jalan sore sambil menunggu waktu berbuka.
Tidak hanya sekedar nongkrong di pinggir jalan sambil menikmati sore, saat ini sudah sedemikin banyak masyarakat yang menjual makanan atau minuman yang sengaja dibuka bagi mereka yang akan menuju tempat wisata Bromo atau mereka yang akan masuk keluar pintu tol Tongas Probolinggo ini.
Kalau ada yang bertanya mengapa tidak nongkrong seperti anak muda lainnya di mall atau caf? Tentu saja, nongkrong di pinggir jalan kembar ini menjadi ngabuburit murah, menyenangkan dan menghibur. Tidak perlu mewah yang penting hati bahagia.
Itu sedikit certa dan informasi tentang "Jalan Kembar - Depan Tol Tongas Jadi Tempat Ngabuburit Favorit". Semoga informasi tersebut bermanfaat.