Firman Rahman
Firman Rahman Lainnya

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bingkisan Lebaran, Sarana Silaturahmi dan Berbagi Kebahagiaan untuk Sanak Saudara

2 April 2024   08:48 Diperbarui: 2 April 2024   09:02 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bingkisan Lebaran, Sarana Silaturahmi dan Berbagi Kebahagiaan untuk Sanak Saudara
Ilustrasi (Sumber gambar:  Rima Wahyuningrum dalam Kompas.com)

Sebentar lagi Hari Raya Idul Fitri sudah ada di depan mata, hal ini berarti bulan Ramadan, bulan suci yang penuh barokah ini akan berakhir. Tentu banyak hal yang sering dilakukan menjelang datangnya lebaran atau Hari Raya Idul Fitri ini, salah satunya dengan menyiapkan bingkisan lebaran untuk sanak saudara.

Siapa yang mengira budaya saling berkirim bingkisan lebaran ini sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia sejak dulu kala. Tentu saja budaya saling berkirim bingkisan menjelang lebaran adalah hal positif.

Bolehkah Saling Berbagi Bingkisan Lebaran?

Membicarakan tentang budaya yang ada di Indonesia, apalagi kebiasaan dari masing-masing daerah memang sangat menarik. Diantara hal yang sering menjadi pertanyaan di benak kita masing-masing adalah tentang pemberian bingkisan saat Ramadan atau bingkisan menjelang lebaran.

Bagi masyarakat Indonesia, pemberian hadiah saat Ramadan dan menjelang lebaran adalah tradisi tahunan  yang dilakukan untuk saling berbagi pada saudara dan kerabat lainnya. Kebiasaan baik ini adalah wujud ungkapan rasa syukur karena masih bisa bertemu dengan hari raya Idul Fitri.

Pada dasarnya pemberian bingkisan, khususnya bingkisan lebaran termasuk dalam pemberian hadiah. Bahkan hukum hadiah sendiri termasuk diperbolehkan.

Dengan memberikan hadiah pada sanak saudara akan mempererat tali persahabatan, menguatkan kasih sayang dan juga menghilangkan rasa dengki.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Ibnu Mandah:

Saling menghadiahilah kalian karena sesungguhnya hadiah itu akan mencabut atau menghilangkan kedengkian.

Memberikan hadiah tanpa mengharapkan imbalan tentu menjadi perbuatan yang baik, dan hal ini sangat dianjurkan, karena setiap amal perbuatan akan mendapatkan ganjaran sesuatu dengan niatnya.

Bahkan perilaku dalam menerima hadiah bisa mencontoh Rasulullah SAW, saat menerima hadiah yang kemudian membalasnya. Hal ini dikuatkan dengan hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

Aisyah bercerita: Rasulullah SAW biasa menerima hadiah dan biasa pula membalasnya. (HR. Bukhari)

Menyiapkan Bingkisan Lebaran Untuk Sanak Saudara

Jaman semakin berubah, semakin menarik dan kekinian. Tentu saja membuat kita yang ingin memberi hadiah menjadi bingung saat ingin memberikan hadiah untuk sanak saudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun