Fajr Muchtar
Fajr Muchtar Guru

menulis itu artinya menyerap pengetahuan dan mengabarkannya https://www.youtube.com/c/LapakRumi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Eco Ramadan, Menuju Ramadan yang Rahmatan Lil'alamin

10 Mei 2019   08:33 Diperbarui: 10 Mei 2019   09:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eco Ramadan, Menuju Ramadan yang Rahmatan Lil'alamin
Eco Ramadhan, kurangi plastik (dokpri)

Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (QS. Al-Baqarah:60)

Salah satu tujuan Ramadhan adalah menjadi manusia yang dapat memberikan manfaat kepada yang lainnya. Tentu saja kebermanfaatan ini bukan hanya untuk manusia namun juga untuk alam semesta. Sebab manusia merupakan salah satu komponen penting dan menentukan dalam membentuk wajah bumi. Dia yang disebut sebagai khalifatullah fil ardh, wakil Tuhan di bumi.

Menurut Mulla Shadra, Seluruh ciptaan Tuhan, memiliki kesatuan erat yang tak dapat dipisahkan. Kepentingan yang terjalin dalam hierarki ini merupakan hubungan yang khas. 

Shadra mencontohkan dalam bilangan matematis. Kita tidak dapat mencabut angka 4 antara 3 dan 5 lalu menempatkannya di tempat lain. Tempat angka 4 hanya antara 3 dan 5. Begitu pula hubungan antara sebab 'A' dan akibatnya 'B'. Hubungan tersebut tidak dapat diubah dikarenakan sinkronisitas keberadaan di antara keduanya. Hubungan itu tidak dapat diubah.

jejak keadaban (mtnugraha.wordpress.com)
jejak keadaban (mtnugraha.wordpress.com)
Ketika ada satu link terganggu, akan berpengaruh pada eksistensi lainnya. Dalam hal ini, manusia yang menjadi link sentralnya sebagai khalifatullah fil ard. Jika manusia mengalami gangguan mental dan spiritual maka akan merusak tatanan lainnya.

Demikianlah yang terjadi dengan banjir dan kerusakan alam lainnya. Hal itu terjadi karena ada banyak rantai yang sudah hilang sehingga alam mencari keseimbangan. Yang repot saat alam mencari keseimbangan itu dampak langsung kepada manusianya. Oleh karena itu, pertanda alam yang jelas ini harus direspon dengan baik. sehingga jejak-jejak manusia terlihat dengan indah di muka bumi.

Dalam tatanan seperti ini, firman Allah di atas menemukan konteks yang tepat. Makan dan minumlah rezki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan. (QS. Al-Baqarah:60). Ayat ini secara gamblang dapat dipahami bahwa semua proses produksi dan konsumsi manusia jangan sampai menimbulkan kerusakan di muka bumi. Pesan tersembunyinya adalah jadilah pemelihara alam semesta.

air yang jernih menyegarkan (Tribun kaltim)
air yang jernih menyegarkan (Tribun kaltim)
Salah satu jejak manusia yang saat ini menjadi masalah adalah penggunaan plastik. Tren penggunaan plastik yang jor joran telah mengubah wajah bumi dan isinya pada titik yang menyedihkan. Berbagai berita di media massa bisa jadi petunjuk itu. Mulai dari banjir akibat penyumbatan sungai oleh sampah plastik hingga matinya satwa-satwa.

Jika hal ini tak mau terjadi di bumi yang indah ini, maka mau tak mau, kita harus segera mengubah pola hidup kita. Dan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk melakukannya. Saat orang dituntut untuk menahan nafsunya, mengapa tidak jika kita ajak juga menjaga semesta?

Bagaimana agar Ramadhan menjadi eco Ramadhan dan menjadi rahmat buat semesta? Menurut saya ada 2 langkah sederhana namun sangat berdampak untuk mengurangi sampah plastik ini. Keduanya sangat mungkin dilakukan oleh setiap yang puasa. Ingat pesan Tuhan, selain tidak boleh makan dan minum secara berlebihan, kita juga tidak boleh berbuat kerusakan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun