Menjaga Imun di Saat Puasa dengan Temulawak
Temulawak merupakan tanaman empon-empon yang kaya manfaat. Dalam buku flora of java, Backer mengelompokkan empon-empon ini kedalam genus Curcuma.
Temulawak merupakan empon-empon asli Indonesia yang dikenal dengan java ginger. Temulawak memiliki bentuk rimpang yang lebih besar dibandingkan dengan empon-empon lain.
Dibandingkan warnanya, warna temulawak lebih berwarna orange kekuningan. Berbeda dengan kunyit yang lebih cenderung berwarna orange tua.
Temulawak memilik nama latin Curcuma zanthorrizha Roxb. Nama lokal dari Temulawak adalah Temu Besar (Melayu), Temu Lobak (Madura), Koneng Gede (Sunda).
Ia dapat tubuh sepanjang tahun, karena bersifat perenial. Bentuk batangnya tersusun dari pelepah, sehingga dalam morfologi dianggap Pseudostem (Batang Semu). Ia memiliki semburat ungu pada daun. Bentuk daunnya umumnya berbentuk lanset (lanceolatus).
Tanaman ini sudah banyak di budidayakan di Indonesia. Jarang sekali tanaman ini, bersifat wild, karena orang sudah banyak menanam untuk keperluan obat-obat tradisional. Menurut Muhlisah (1999), Temulawak tidak terlalu sulit untuk ditumbuhkan di berbagai lahan.
Tanaman ini memiliki jenis kromosom Triploid (3n=3x=63), dengan kromosom dasar x=21. Artinya tanaman ini telah mengalami ploidisasi
Berkaitan dengan manfaatnya tentu empon-empon ini baik menjaga imunitas selama bulan ramadhan ini. Apalagi perang terhadap virus Covid-19 ini belum berakhir. Sudah seharusnya kita menjaga kekebalan, selama berpuasa sehingga tidak mudah sakit.
Hal yang paling sederhana adalah mengkonsumsi setelah berbuka atau saat sahur. Menurut Ravindran (2007), Temulawak mengandung senyawa Curcumin yang memiliki sifat farmakologis yakni antiperadangan dan anti inflamasi dalam melawan virus dan bakteri.
Mengutip dalam buku Muslihah, untuk mendapatkan khasiat Temulawak, maka bisa mengikut langkah-langkah sebagai berikut:
1. Siapkan 50 gram rimpang temulawak