Gatot Tri
Gatot Tri Administrasi

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Menghitung Asupan Sahur dan Buka Puasa Selama Ramadhan

23 Maret 2023   18:41 Diperbarui: 26 Maret 2023   07:15 2449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghitung Asupan Sahur dan Buka Puasa Selama Ramadhan
Ilustrasi makan besar bersama-sama. (sumber foto: Avel Chuklanov / Unsplash)

Bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah telah tiba. Para muslim di seluruh dunia diwajibkan berpuasa di bulan tersebut selama satu bulan penuh, menahan lapar dan dahaga serta menahan hawa nafsu.

Ibadah puasa untuk muslim Indonesia dilakukan sejak adzan shubuh berkumandang hingga tiba waktu maghrib, kurang lebih selama 13,5 jam. 

Waktu puasa muslim di negara lain bisa berbeda, misalnya di Afrika Selatan 11-12 jam, di Jepang selama 15-16 jam dan paling lama di Finlandia yang bisa mencapai 23 jam.

Di negara bagian Alaska di Amerika Serikat, bila bulan Ramadhan bila jatuh pada musim dingin, maka waktu puasa bisa sangat singkat yaitu sekira 5 jam saja. Tetapi bila jatuh pada musim panas maka waktu puasa bisa mencapai 20 jam. (sumber: CNBC Indonesia)

Nah, agar puasa lancar dan tubuh kita tetap sehat di tengah aktivitas yang padat, ada baiknya kita menghitung kebutuhan asupan sahur dan buka puasa yang dikaitkan dengan kegiatan sehari-hari. 

Jadi, karena aktivitas kita membutuhkan kalori yang berasal dari apa yang kita konsumsi.

Setiap orang memiliki aktivitas sehari-hari yang berbeda-beda. Ada yang sehari-hari bekerja di luar ruangan, ada pula yang bekerja di dalam ruangan.

Untuk mereka yang bekerja di luar ruangan, ada yang bekerja secara fisik dan ada yang tidak selalu mengandalkan fisik. 

Mereka yang mengandalkan fisik misalnya pekerja konstruksi, pedagang makanan/minuman keliling, porter dan sebagainya. Sedangkan yang tidak selalu bekerja secara fisik misalnya pengemudi ojol, penyurvei proyek sipil, dan lain-lain.

Begitu pula untuk mereka yang bekerja di dalam ruangan, ada yang bekerja secara fisik dan ada yang tidak selalu mengandalkan fisik. Di antara mereka yang bekerja di dalam ruangan dengan mengandalkan fisik misalnya staf gudang, petugas cleaning service dan sebagainya.

Pekerja di dalam ruangan yang tidak selalu mengandalkan fisik antara lain staf keuangan, digital marketer, programmer dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun